Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini melakukan latihan tembakan langsung, dengan drone pengintai memandu helikopter dalam serangan rudal terhadap target maritim di luar jangkauan visual.
Sebuah brigade serangan udara yang tergabung dalam Grup ke-71 Angkatan Darat PLA baru-baru ini mengadakan latihan di Laut Kuning, China Central Television (CCTV) melaporkan, seperti dikutip Global Times.
Selama latihan, pasukan pertama kali meluncurkan drone pengintai dari darat, yang kemudian mendeteksi, mengidentifikasi, dan melacak target maritim dari ketinggian ribuan meter di udara, lalu mengirim data kembali ke pusat komando secara real time.
Setelah menerima perintah, beberapa helikopter serang Z-19 lepas landas dan dengan cepat menuju target di ketinggian rendah. Alih-alih mengonfirmasi dengan mata telanjang, pilot meluncurkan rudal ke target berdasarkan panduan drone begitu mereka memasuki jangkauan rudal.
Baca Juga: Qilianshan, kapal pendaratan amfibi terbaru China dengan banyak kemampuan tempur
Baik target diam maupun bergerak terkena hantaman rudal, menurut laporan CCTV.
Teknik ini sangat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan serangan, dan helikopter bisa meninggalkan area misi segera setelah meluncurkan rudal, CCTV menyebutkan.
Potensi maksimum rudal
Helikopter juga memanfaatkan potensi maksimum rudal, yang jangkauannya lebih jauh dari mata telanjang, dan juga bekerja dalam kondisi jarak pandang yang rendah seperti dalam cuaca buruk atau ketika musuh menggunakan asap, seorang ahli militer China mengatakan kepada Global Times tapi meminta anonimitas.
Di garis depan medan perang, meski superioritas udara sudah diamankan, beberapa musuh masih bisa mengancam helikopter dengan senjata antipesawat seperti peluncur misil portabel.
Baca Juga: Jaga Laut China Selatan, 1 kapal selam dan 2 kapal perang utama China resmi bertugas
Tetapi, menurut ahli militer itu, jika helikopter melancarkan serangan tanpa dilihat musuh, tingkat kelangsungan hidup mereka pasti meningkat.
Taktik tersebut bisa digunakan dalam misi seperti pendaratan amfibi. Dan, helikopter bukan satu-satunya yang mendapat manfaat, karena platform senjata lain, semacam pesawat tempur dan artileri, juga bisa bermitra dengan drone pengintai.
Helikopter Z-19 juga berlatih pertempuran udara setelah menyelesaikan penembakan target permukaan, dengan rudal udara-ke-udara diluncurkan untuk menjatuhkan drone yang menjadi target, CCTV menambahkan.
Pada 23 April lalu, Angkatan Laut PLA menugaskan kapal serbu amfibi Type 075 pertama China, yang sering juga disebut sebagai pengangkut helikopter karena memiliki dek penerbangan penuh dan bisa menampung sekitar 30 capung besi.
Helikopter serang, seperti Z-10 dan Z-19, juga bisa menumpang di kapal serbu amfibi Type 075, selain helikopter Angkatan Laut, Shi Hong, Chief Editor majalah Shipborne Weapons, kepada Global Times.