Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Raja Arab Saudi akan membiayai pengobatan bagi siapa saja yang terinfeksi virus corona di negara tersebut. Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Arab Saudi pada hari Senin (30/3).
Sementara itu, kementerian pertanian Arab Saudi tengah sibuk meningkatkan pasokan gandum dan ternak di tengah kekhawatiran global akan kekurangan pangan.
Baca Juga: Ini strategi BRI agar transaksi remitansi tetap tumbuh di tengah ancaman virus corona
Mengutip Reuters, Arab Saudi telah mencatat delapan kematian dan 1.453 terinfeksi virus corona. Ini merupakan angka tertinggi dari antara enam negara di Teluk Arab.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah mengatakan Raja Salman akan menanggung perawatan untuk warga dan penduduk yang didiagnosis dengan virus corona.
Strategi ini diharapkan dapat mendesak setiap orang yang mengalami gejala virus corona untuk dites. Dengan demikian Arab Saudi dapat mencegah penyebaran wabah virus corona atau covid-19.
Baca Juga: OPEC tak capai kesepakatan, harga minyak kian lesu
"Kita semua berada di kapal yang sama," katanya dalam konferensi pers, menambahkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengawasi upaya penahanan "siang dan malam".
Raja Salman pekan lalu mengetuai pertemuan puncak virtual pemimpin G20 yang luar biasa untuk mendorong reaksi global terhadap pandemi virus corona.
Kemudian, para menteri perdagangan G20 mengadakan konferensi video darurat pada hari Senin untuk membahas kerja sama dalam rantai pasokan.
Pada konferensi pers terpisah, juru bicara kementerian pertanian mengatakan Arab Saudi akan mulai mengimpor setidaknya 1,2 juta ton lebih banyak gandum bulan depan, menambah cadangan strategis lebih dari 1 juta ton.
Abdullah Abalkhail mengatakan kerajaan itu juga memperluas daftar negara-negara dari mana ia dapat mengimpor ternak.
Para pejabat kesehatan masyarakat mengatakan pengalaman Arab Saudi sebelumnya dalam memerangi Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) membantu mempersiapkannya untuk wabah virus corona baru ini.
Baca Juga: Pertimbangkan biaya produksi, volatilitas harga minyak bakal terjaga
Kerajaan telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi penyakit ini, menghentikan penerbangan internasional, menutup sebagian besar tempat umum dan memberlakukan sebagian jam malam.
Pembatasan pergerakan telah diperketat, dengan masuk dan keluar ke Riyadh, Mekah, Madinah dan Jeddah sangat dibatasi. Kementerian dalam negeri mengatakan pada hari Senin bahwa mereka membatasi akses ke enam distrik di Mekah, seperti yang dilakukan selama akhir pekan dengan beberapa lingkungan di Madinah.
Di tempat lain di kawasan itu, Uni Emirat Arab mencatat dua kematian pada hari Senin di negara-negara Arab dan Asia, keduanya berusia 40-an dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, meningkatkan jumlah kematian menjadi lima di antara 611 infeksi. Negara ini memperpanjang pembelajaran jarak jauh hingga akhir tahun akademik.
Baca Juga: Prospek permintaan gelap, harga minyak mentah berjangka anjlok
Panitia Expo 2020 Dubai pada hari Senin mendukung proposal untuk menunda pameran dunia yang akan dimulai pada bulan Oktober di UEA selama satu tahun menyusul permintaan negara-negara anggota yang terkena pandemi coronavirus.
Kementerian kesehatan di Bahrain, yang telah mencatat empat kematian dan 500 kasus, mengatakan pesawat lain warga yang dievakuasi dari Iran mendarat di Manama, tanpa memberikan perincian.
Kuwait telah memulangkan ratusan warga dari Inggris, Prancis dan Iran sejak Sabtu, kata otoritas penerbangan sipil.