kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beijing akan selidiki semua orang yang memasuki kota mulai 10 Desember 2020


Rabu, 20 Januari 2021 / 08:20 WIB
Beijing akan selidiki semua orang yang memasuki kota mulai 10 Desember 2020
ILUSTRASI. Beijing, mengatakan mereka akan melacak dan menyelidiki semua orang yang memasuki kota dari luar negeri mulai 10 Desember. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pihak berwenang di ibu kota China, Beijing, mengatakan mereka akan melacak dan menyelidiki semua orang yang memasuki kota dari luar negeri mulai 10 Desember.

Melansir Reuters, media pemerintah mengatakan pada Selasa malam, ini sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran wabah baru Covid-19. 

Beijing saat ini sedang menangani sekelompok kasus virus corona baru di distrik Daxing.

Sebelumnya diberitakan, China kini sedang berjuang melawan wabah Covid-19 terburuk sejak Maret 2020. Data Reuters menunjukkan, salah satu provinsi di negara tersebut mencatat rekor kenaikan kasus Covid-19 setiap hari.

Baca Juga: Panel WHO: Penanggulangan Covid-19 adalah serangkaian kegagalan global

Di saat yang sama, panel independen yang meninjau pandemi global mengatakan China dapat bertindak lebih kuat untuk mengekang wabah tersebut. 

Media milik pemerintah China, Global Times, pada hari Selasa memberitakan penanganan awal China terhadap Covid-19 yang baik, dengan mengatakan tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam menangani virus baru tersebut.

Baca Juga: Ini 6 gejala dan tanda Covid-19 mulai mempengaruhi kesehatan jantung

"Melihat ke belakang, tidak ada negara yang bisa tampil sempurna dalam menghadapi virus baru ... tidak ada negara yang dapat menjamin mereka tidak akan membuat kesalahan jika epidemi serupa terjadi lagi," kata Global Times.

Melansir Reuters, otoritas kesehatan nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan, China melaporkan lebih dari 100 kasus Covid-19 baru untuk hari ketujuh pada hari Selasa. China Daratan mencatatkan 118 kasus baru pada 18 Januari, naik dari posisi 109 kasus sehari sebelumnya.

"Dari jumlah tersebut, 106 adalah infeksi lokal, dengan 43 dilaporkan di Jilin, rekor harian baru untuk provinsi timur laut, dan 35 di provinsi Hebei, yang mengelilingi Beijing," kata Komisi Kesehatan Nasional China.

Ibukota China sendiri melaporkan satu kasus baru, sementara Heilongjiang di utara melaporkan 27 infeksi baru.

Baca Juga: Berisi puluhan juta penduduk, 11 wilayah di China terapkan penguncian virus corona

Puluhan juta orang telah diisolasi karena beberapa kota di utara menjalani pengujian massal untuk virus corona di tengah kekhawatiran bahwa infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebar dengan cepat selama liburan Tahun Baru Imlek, yang hanya tinggal beberapa minggu lagi.

Ratusan juta orang melakukan perjalanan selama liburan, yang akan dimulai pada pertengahan Februari tahun ini, saat para pekerja migran kembali ke rumah untuk melihat keluarga.

Baca Juga: Sinovac kirimkan vaksin curah ke Indonesia, apa maksudnya?

Pihak berwenang telah mengimbau warganya untuk menghindari perjalanan menjelang liburan dan menjauh dari pertemuan massal seperti pernikahan.

Wabah saat ini di Jilin disebabkan oleh seorang penjual yang terinfeksi. Dia mengaku bepergian ke dan dari provinsi tetangga Heilongjiang, tempat kumpulan infeksi sebelumnya.

Jumlah keseluruhan kasus asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai infeksi yang dikonfirmasi, turun menjadi 91 dari 115 sehari sebelumnya.

Jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di China daratan adalah 89.454, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di angka 4.635.

Selanjutnya: PDB China tembus 100 triliun yuan, China capai tonggak sejarah baru




TERBARU

[X]
×