Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada saat kasus transmisi lokal virus corona baru di China turun ke level nol, Beijing malah mengalami peningkatan catatan jumlah kasus virus corona yang diimpor. Kondisi ini menempatkan lebih banyak tekanan pada pemerintah China untuk menyaring para penumpang yang terinfeksi dan mengisolasi mereka yang diduga terinfeksi corona.
Mengutip Reuters, angka-angka menunjukkan, untuk hari pertama sejak virus itu terjadi akhir tahun lalu di ibukota provinsi Hubei, Wuhan, China tidak mencatat kasus yang ditularkan secara lokal.
Dalam beberapa hari terakhir, China lebih memusatkan upaya penanggulangannya pada wisatawan yang datang karena virus corona dengan cepat memperluas jejak globalnya. Hal ini meningkatkan prospek gelombang infeksi kedua yang datang dari luar negeri.
Baca Juga: China melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya
"Satu percikan api dapat memulai kebakaran padang rumput," tulis harian resmi China Daily dalam tajuk rencana hari Kamis.
Beijing mencatat 21 kasus baru infeksi dari luar negeri pada hari Rabu. Kebanyakan dari mereka merupakan orang bepergian dari Spanyol dan Inggris. Infeksi Beijing menyumbang 34 kasus impor baru di daratan China.
Sejak pekan lalu, Bandara Internasional Ibukota Beijing telah membuat zona khusus untuk semua penerbangan internasional, di mana semua penumpang yang turun diminta melakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Xi Jinping: China akan perkuat langkah-langkah penanganan risiko infeksi impor corona
Para pelancong yang tidak transit kemudian dikirim ke tempat pemrosesan dari mana mereka dikirim ke tempat-tempat yang ditunjuk untuk karantina wajib 14 hari.
Media pemerintah melaporkan pada hari Kamis, ibukota China sekarang telah tak lagi memperbolehkan orang yang datang dari luar negeri untuk melakukan karantina diri sendiri, bahkan jika orang itu memiliki tempat untuk tinggal sendiri dalam isolasi, seperti yang diizinkan sebelumnya.