kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beijing diguncang kasus impor corona dari luar negeri


Kamis, 19 Maret 2020 / 14:16 WIB
Beijing diguncang kasus impor corona dari luar negeri
ILUSTRASI. Penum[ang mengenakan masker di bandara Beijing. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada saat kasus transmisi lokal virus corona baru di China turun ke level nol, Beijing malah mengalami peningkatan catatan jumlah kasus virus corona yang diimpor. Kondisi ini menempatkan lebih banyak tekanan pada pemerintah China untuk menyaring para penumpang yang terinfeksi dan mengisolasi mereka yang diduga terinfeksi corona.

Mengutip Reuters, angka-angka menunjukkan, untuk hari pertama sejak virus itu terjadi akhir tahun lalu di ibukota provinsi Hubei, Wuhan, China tidak mencatat kasus yang ditularkan secara lokal.

Dalam beberapa hari terakhir, China lebih memusatkan upaya penanggulangannya pada wisatawan yang datang karena virus corona dengan cepat memperluas jejak globalnya. Hal ini meningkatkan prospek gelombang infeksi kedua yang datang dari luar negeri.

Baca Juga: China melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya

"Satu percikan api dapat memulai kebakaran padang rumput," tulis harian resmi China Daily dalam tajuk rencana hari Kamis.

Beijing mencatat 21 kasus baru infeksi dari luar negeri pada hari Rabu. Kebanyakan dari mereka merupakan orang bepergian dari Spanyol dan Inggris. Infeksi Beijing menyumbang 34 kasus impor baru di daratan China.

Sejak pekan lalu, Bandara Internasional Ibukota Beijing telah membuat zona khusus untuk semua penerbangan internasional, di mana semua penumpang yang turun diminta melakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Xi Jinping: China akan perkuat langkah-langkah penanganan risiko infeksi impor corona

Para pelancong yang tidak transit kemudian dikirim ke tempat pemrosesan dari mana mereka dikirim ke tempat-tempat yang ditunjuk untuk karantina wajib 14 hari.

Media pemerintah melaporkan pada hari Kamis, ibukota China sekarang telah tak lagi memperbolehkan orang yang datang dari luar negeri untuk melakukan karantina diri sendiri, bahkan jika orang itu memiliki tempat untuk tinggal sendiri dalam isolasi, seperti yang diizinkan sebelumnya.

Antisipasi lain yang dilakukan Beijing adalah dengan mengalihkan beberapa penerbangan internasional yang menujuĀ  Beijing ke kota-kota terdekat seperti Tianjin, Shijiazhuang, Taiyuan dan Hohhot. Melansir media Caixin, rencana itu hanya akan berlaku untuk penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan China.

Laporan bahwa otoritas penerbangan akan mengalihkan beberapa kedatangan internasional di Beijing ke kota-kota tetangga menunjukkan ibukota mungkin telah mencapai batasnya dalam menyaring pengunjung yang masuk, kata China Daily dalam editorialnya.

Baca Juga: Selamat! Dua hari beruntun, Provinsi Hubei China bebas dari kasus dugaan virus corona

Provinsi Guangdong melaporkan sembilan kasus impor baru, sementara Shanghai melihat dua infeksi baru dari luar negeri, sehingga jumlah keseluruhan kasus impor menjadi 189.

Apa kabar Wuhan?

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Wuhan, pusat wabah, melaporkan tidak ada infeksi baru untuk pertama kalinya.

"Jika tidak ada kasus baru dari virus korona telah dilaporkan selama 14 hari berturut-turut di Wuhan setelah kasus yang dilaporkan terakhir, kami percaya itu akan menjadi waktu ketika penguncian secara bertahap dapat dicabut," demikian tulis China Daily yang mengutip seorang ahli epidemiologi.

Baca Juga: Hasil uji klinis China: Obat flu Jepang bisa sembuhkan pasien virus corona

"Kami berharap kasus baru akan berhenti muncul pada pertengahan atau akhir Maret," kata Li Lanjuan, direktur Laboratorium Kunci Negara China untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular.

Kota itu telah dikunci sejak 23 Januari untuk memerangi penyebaran virus di luar perbatasannya.

Wuhan tetap satu-satunya kota di provinsi Hubei yang masih ditetapkan sebagai wilayah "berisiko tinggi" dan tunduk pada larangan perjalanan yang ketat.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×