kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beijing: Latihan militer di Selat Taiwan untuk menegakkan kedaulatan negara


Kamis, 17 September 2020 / 08:51 WIB
Beijing: Latihan militer di Selat Taiwan untuk menegakkan kedaulatan negara
ILUSTRASI. Ilustrasi pesawat tempur China.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beijing mengatakan, latihan militer China di lepas pantai barat daya Taiwan pekan lalu adalah "tindakan yang diperlukan" untuk melindungi kedaulatan China. Hal ini diungkapkan Beijing menanggapi keluhan Taiwan bahwa latihan angkatan laut dan udara skala besar merupakan provokasi serius.

Melansir Reuters, China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai miliknya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu, dalam apa yang dipandang Taiwan sebagai intimidasi untuk memaksanya menerima pemerintahan China.

Taiwan mengecam latihan dua hari itu pekan lalu, yang dikatakan berlangsung di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, antara daratan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Taiwan mengatakan China mengirim jet tempur Su-30 dan J-10 canggih untuk berpartisipasi dalam latihan itu.

Baca Juga: Pejabat senior AS akan kunjungi Taiwan, ini peringatan yang dikeluarkan Beijing

China pun menjawab tudingan Taiwan lewat penjelasan Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan Taiwan. Menurut Ma Xiaoguang, Taiwan adalah bagian "suci" dan tidak terpisahkan dari China.

"Kegiatan pelatihan tempur yang relevan oleh Tentara Pembebasan Rakyat adalah tindakan yang diperlukan yang ditujukan untuk situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan nasional," kata Ma dalam konferensi pers seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: China bisa berang, AS berencana jual 7 sistem senjata utama ke Taiwan

Dalam referensi yang jelas ke Amerika Serikat, pemasok utama senjata Taiwan dan pendukung internasional terkuat, Ma mengatakan latihan itu juga ditujukan untuk "campur tangan pasukan asing" dan kegiatan kemerdekaan Taiwan, bukan rakyat Taiwan.

Menurut Ma, Pemerintah Taiwan mengizinkan pasukan anti-China, Barat untuk "memainkan kartu Taiwan" dan menjadi pion dalam menghentikan pembangunan China, memicu permusuhan antara kedua sisi selat dan mengupayakan kemerdekaan Taiwan.

"Mereka terus memprovokasi dan menjadi pembuat ancaman dan pembuat onar," katanya.

Baca Juga: Negaranya kian memanas, pemimpin Belarusia minta pasokan senjata ke Rusia

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang telah memperingatkan risiko konflik yang tidak disengaja karena meningkatnya aktivitas militer, mengatakan pulau itu sudah menjadi negara merdeka bernama Republik China, yang merupakan nama resmi Taiwan.

Empat sumber Reuters membisikkan, Amerika Serikat berencana untuk menjual sebanyak tujuh sistem senjata utama, termasuk ranjau, rudal jelajah dan drone, ke Taiwan.

Baca Juga: Tekan China, Amerika jual tujuh sistem persenjataan canggih sekaligus ke Taiwan

Pada hari Rabu, seorang pejabat senior Pentagon mengatakan Taiwan bergerak ke arah yang benar, tetapi langkah-langkah, seperti peningkatan pengeluaran pertahanan, masih belum mencukupi.

"Taiwan harus berbuat lebih banyak," kata David Helvey, yang menjalankan tugas asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik.

Pentagon telah menyatakan keprihatinan tentang latihan China minggu lalu. Amerika Serikat telah melakukan aktivitas militernya sendiri di dekat Taiwan, termasuk pelayaran kapal perang reguler melalui Selat Taiwan.

Selanjutnya: Ketegangan dengan China meningkat, Presiden Taiwan kunjungi pangkalan rudal




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×