Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin akan terbang ke Jakarta, Indonesia pada hari ini Kamis (4/2/2021) untuk kunjungan resmi singkat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas beberapa “hal penting” termasuk rencana untuk gelembung perjalanan Malaysia-Indonesia di masa depan dan belajar mengenai vaksinasi Covid-19.
Yahoo News yang mengutip Malay Mail memberitakan, dalam sebuah pernyataan pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Malaysa mengatakan ini akan menjadi kunjungan resmi pertama Muhyiddin sebagai perdana menteri sejak ia menjabat pada Maret 2020.
Saat menjelaskan mengapa Muhyiddin akan melakukan kunjungan resmi singkat dari 4 Februari hingga 5 Februari ke Indonesia, Wisma Putra mencatat bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo telah memberikan undangan khusus kepada Muhyiddin untuk melakukan kunjungan resmi ke Indonesia setelah penunjukan terakhir sebagai perdana menteri.
Wisma Putra mengatakan Malaysia telah menerima undangan Indonesia dengan semangat persahabatan yang erat dan hubungan bilateral yang kuat selama beberapa dekade.
Baca Juga: Cegah corona, semua negara bagian Malaysia kecuali Serawak di bawah Kontrol Gerakan
“Ada beberapa hal yang menyangkut kepentingan kedua negara yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut dan saling pengertian termasuk hal-hal penting seperti kerja sama ekonomi, keamanan regional dan bilateral serta upaya bersama dalam memerangi pandemi Covid-19. Karena itu, para pemimpin kedua negara telah sepakat untuk melakukan pertemuan tatap muka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia seperti yang dilansir Malay Mail.
“Indonesia selalu menjadi tujuan pertama kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia setelah menjabat, yang juga merupakan norma yang diterapkan oleh Presiden Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Kecuali Sarawak, seluruh negara bagian di Malaysia di bawah Kontrol Gerakan corona
Mengenai pentingnya kunjungan resmi Muhyiddin untuk Malaysia dan Indonesia, Wisma Putra mengatakan para pemimpin pemerintah kedua negara diharapkan membahas upaya untuk mengatasi tantangan umum pandemi Covid-19 dan beberapa hal penting.