Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Amerika Serikat (AS) terus berupaya menghambat kemajuan teknologi China. AS juga meminta sejumlah perusahaan teknologi dari negara lain untuk berhenti melayani permintaan dari China.
Permintaan ini antara lain juga ditujukan bagi pembuat cip asal Belanda, ASML. AS meminta ASML tidak lagi menerima permintaan layanan purna jual atas produk yang telah dijualnya ke pelanggan di China.
Permintaan ini menimbulkan masalah diplomatik bagi pemerintah Belanda. Namun tampaknya, Belanda akan memenuhi permintaan AS tersebut.
Reuters melaporkan, kemarin, pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte memang masih enggan membuat keputusan tegas terkait hal ini. Namun pernyataan publik pemerintah Belanda menunjukkan, perusahaan Belanda akan menolak permintaan layanan dari China, termasuk ASML.
Baca Juga: China Peringatkan AS Soal Laut China Selatan, Ini Katanya
Pemerintahan Rutte menjadikan kedekatan China dengan Rusia sebagai alasan. Sementara Belanda mendukung pemerintah Ukraina dalam konflik antara Ukraina dan Rusia.
Rutte mengemukakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pekan lalu. “Sangat penting bagi China untuk memahami bahwa kemenangan apa pun bagi Rusia di Ukraina akan menimbulkan ancaman langsung bagi Belanda dan Eropa,” kata Rutte, kemarin, seperti dikutip Reuters.
Belanda membantu menyediakan persenjataan berupa F16 bagi Ukraina. Sementara Beijing menegaskan netral dalam konflik Ukraina-Rusia. Tapi, Xi memiliki aliansi strategis dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Israel Minta AS Percepat Proses Penjualan Jet Tempur F-15
Kendati begitu, Rutte menolak menjawab secara langsung apakah pemerintahnya akan menolak izin bagi pelanggan ASML di China. Pasalnya, Rutte juga punya kepentingan agar ASML Holdings NV, yang merupakan perusahaan terbesar di Belanda, untuk tidak memindahkan operasionalnya ke luar negeri.
Xi sendiri, sebagaimana dikutip berbagai media pemerintah China, menegaskan ia telah memperingatkan Belanda agar tidak memisahkan dan memutus hubungan dengan China.
Pihak ASML menolak berkomentar. Sebelumnya, perusahaan ini menegaskan akan mematuhi semua peraturan ekspor.
Anggota Parlemen Eropa Bart Groothuis mengatakan, Belanda harus menentukan kebijakan ekspor bersama dengan sekutu yang lebih besar. “Jauh lebih baik bagi kita untuk mengatur ASML bersama-sama dengan AS,” katanya.