kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Filipina Gelar Latihan Militer Gabungan dengan AS di Laut China Selatan


Sabtu, 10 Februari 2024 / 06:42 WIB
Filipina Gelar Latihan Militer Gabungan dengan AS di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Filipina dan Amerika Serikat melakukan latihan maritim bersama di Laut China Selatan pada hari Jumat (9/2/2024). Penjaga Pantai China/Handout melalui REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina dan Amerika Serikat melakukan latihan maritim bersama di Laut China Selatan pada hari Jumat (9/2/2024). 

Ini merupakan putaran latihan terakhir yang menggarisbawahi perluasan hubungan pertahanan yang sedang berlangsung antar kedua negara.

Melansir Reuters, kerja sama keamanan antara kedua negara yang bersekutu dalam perjanjian tersebut meningkat dalam satu tahun terakhir, pada saat terjadi ketegangan di Laut China Selatan, di mana Filipina dan China saling menyalahkan atas serentetan perebutan wilayah.

Ini adalah ketiga kalinya Filipina dan mantan penguasa kolonial Amerika Serikat mengadakan latihan bersama di Laut China Selatan sejak November tahun lalu. 

Tindakan ini membuat Beijing frustrasi, yang keberatan dengan apa yang mereka lihat sebagai campur tangan AS di wilayahnya.

Baca Juga: China Klaim Terima Ribuan Serangan Siber dari Filipina pada 2023

“Ini menunjukkan komitmen kami terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan mendorong kerja sama yang erat untuk lebih meningkatkan kemampuan maritim kami,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Romeo Brawner dalam sebuah pernyataan.

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur pelayaran komersial senilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya, termasuk sebagian zona ekonomi eksklusif Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

China telah mengawasi wilayah yang mereka klaim tersebut dengan armada penjaga pantai yang besar, yang dituduh oleh Filipina memiliki niat bermusuhan dan tindakan yang melanggar hukum internasional. China mengatakan pihaknya melindungi wilayahnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×