Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Beberapa hari yang lalu, Warren Buffett mengejutkan banyak pihak dengan berbelanja saham. Buffett menghabiskan hampir Rp 12 triliun untuk belanja saham Bank of America.
Seperti belum puas, si dukun dari Omaha kembali memborong saham Bank of America. Bersumber dari The Motley Fool, Warren Buffett menambah lagi saham di Bank of America hampir sebesar US$400 juta.
Jumlah yang nyaris Rp 6 triliun ini membuat Warren Buffett menguasai setidaknya 11% nilai saham Bank of America. Meskipun Warren Buffett tidak menambah koleksi saham di bank ini. Dilansir dari Omaha World-Herald, Bank of America tetap menjadi investasi terbesar Buffett ke dua setelah Apple.
Baca Juga: Warren Buffett gelontorkan Rp 11,8 triliun koleksi saham Bank of America
Dikutip dari Markets Insider, pembelian saham besar-besaran oleh Warren Buffett dikarenakan saham bank turun. Dalam kurun waktu setahun ini, Bank of America mencatat penurunan harga saham sekitar 32%. Penurunan ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Seperti yang sudah-sudah, Warren Buffett memborong saham bank tersebut. Tentunya dengan harapan dan perhitungan jika saham akan membaik setelah pandemi selesai.
Bill Brewster, salah satu pemegang saham Berkshire melalui Business Insider menyatakan, "Bank of America is well-oiled machine, trading at a very reasonable price,"
Hal ini yang dilihat Warren Buffett saat berbelanja saham Bank of America besar-besaran. Buffett melihat potensi jangka panjang dari bank terbesar di Amerika ini. Saat pandemi berakhir, saham bank akan menguat dan tentunya membuat keuntungan Buffett juga bertambah.
Meskipun akhir-akhir ini Warren Buffet "rajin" membeli saham-saham, Buffett juga menjual beberapa saham miliknya. Beberapa waktu lalu, Buffett terpaksa melepas saham miliknya di industri penerbangan. Melihat potensi yang rendah di dunia penerbangan, Buffett merelakan sahamnya.
Di awal Juli, Warren Buffett juga kedapatan membeli saham perusahaan gas hampir US$10 miliar. Pembelian saham ini menjadi yang terbesar dilakukan oleh Warren Buffett selama pandemi.
Ada banyak yang mengkritik tindakan Warren Buffett. Mulai dari menganggap Buffett tidak cinta lingkungan hingga kemampuan Warren Buffett dianggap sudah tidak "setajam" dulu.