Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang menyatakan hari tidak bekerja yang dibayar untuk membendung gelombang baru pandemi COVID-19, menurut dokumen yang di-posting di situs Kremlin pada Rabu (20/10).
Pada pertemuan dengan menteri dan pejabat pemerintahan lainnya pada Rabu, Putin menyetujui proposal tersebut. Menurutnya, saat ini sangat penting untuk menahan puncak gelombang kasus baru COVID-19 di Rusia.
"Saya memerintahkan untuk menyatakan hari tidak bekerja dengan mempertahankan gaji karyawan dari 30 Oktober hingga 7 November 2021, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari infeksi virus corona baru," kata Putin dalam dekrit itu, seperti dikutip TASS.
Kepala daerah berhak menyatakan tambahan hari tidak bekerja yang dibayar sebelum 30 Oktober dan memperpanjangnya setelah 7 November, dengan mempertimbangkan situasi epidemiologis dan ciri khusus penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
Baca Juga: WHO: Eropa menjadi satu-satunya wilayah dengan peningkatan kasus COVID-19
Putin memerintahkan pejabat pemerintahan untuk menentukan bagaimana lembaga budaya dan kesehatan akan beroperasi pada hari-hari tidak bekerja. Sementara kepala daerah harus melakukan hal yang sama untuk lembaga regional terkait.
Selain itu, Presiden Rusia memberi perintah kepada otoritas publik dengan badan dan lembaga lainnya untuk menentukan jumlah karyawan yang memastikan operasional mereka tetap berjalan pada hari-hari tidak bekerja.
"Dengan mengorbankan dana yang sesuai dari sistem anggaran Federasi Rusia, pemerintah dan pejabat tinggi Federasi Rusia harus memberikan langkah-langkah dukungan untuk usaha kecil dan menengah dan organisasi nirlaba berorientasi sosial yang beroperasi di sektor-sektor ekonomi Rusia, yang paling terpengaruh oleh memburuknya situasi yang disebabkan oleh penyebaran COVID-19," ungkap Putin dalam dektrit.
Saat ini, Rusia sedang menghadapi gelombang pandemi baru. Pada Rabu (20/10), kasus COVID-19 di negeri beruang merah mencapai 34.073, rekor infeksi tertinggi sejak pandemi bergulir. Kini, total kasus di Rusia menjadi 8,09 juta.