kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Benjamin Netanyahu: Israel Akan Menjaga Gaza Secara Penuh Setelah Perang


Selasa, 07 November 2023 / 12:48 WIB
Benjamin Netanyahu: Israel Akan Menjaga Gaza Secara Penuh Setelah Perang
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di Pangkalan Angkatan Udara Palmachim dekat kota Rishon Lezion, Israel 5 Juli 2023. REUTERS/Amir Cohen


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Senin (6/11) mengatakan siap menjaga keamanan Gaza secara penuh setelah perang berakhir.

Dalam wawancara dengan ABC News, Netanyahu percaya diri bahwa Israel mampu memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan selama jangka waktu yang tidak ditentukan.

"Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," kata Netanyahu, menyalahkan Hamas atas eskalasi konflik sebulan terakhir.

Militer Israel tanpa henti menyerang Gaza melalui udara, darat dan laut sejak 7 Oktober lalu. 

Baca Juga: UNICEF: Sekitar 420 Anak-Anak Terbunuh dan Terluka di Gaza Setiap Harinya

Israel melaporkan ada 1.400 orang di pihaknya yang kehilangan nyawa, di mana sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Dalam sebulan terakhir pula, ada lebih dari 240 sandera yang kini ditahan Hamas.

Sebaliknya. otoritas kesehatan Gaza melaporkan setidaknya ada 10.022 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.100 anak-anak, telah terbunuh di Gaza selama perang yang telah berlangsung selama sebulan tersebut. 

Netanyahu membantah angka-angka yang dikeluarkan oleh otoritas Gaza. Menurutnya, angka tersebut juga mencakup ribuan militan Palestina.

Baca Juga: Bukan Gencatan Senjata, Israel Bersedia Berikan Jeda Kecil untuk Pengiriman Bantuan

Menolak Gencatan Senjata, Mengizinkan Jeda Kecil

Meningkatnya jumlah korban tewas masih belum membuat Netanyahu menerapkan gencatan senjata. Namun, dirinya menyatakan bersedia memberikan jeda kecil pada perang di Gaza.

Jeda kecil yang diajukan Netanyahu ini bertujuan untuk memperlancar masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza serta mempercepat proses evakuasi warga sipil.

Baca Juga: Sekjen PBB: Gaza Menjadi Kuburan untuk Anak-Anak

"Tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum, di Gaza tanpa pembebasan sandera kami. Sejauh jeda taktis, satu jam di sini, satu jam di sana. Kita pernah melakukan ini sebelumnya," kata Netanyahu.

Tidak lupa, Netanyahu juga menegaskan bahwa jeda kecil itu harus digunakan Hamas untuk membebaskan sandera.

Israel dan Hamas telah menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata. Israel meminta agar Hamas melepaskan semua sandera sebagai syarat gencatan senjata. Sementara Hamas baru mau melepaskan sandera jika Israel berhenti menyerang Gaza.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×