Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki, Omer Celik, menyoroti kabar adanya serangan darat yang akan dilancarkan militer Israel ke Jalur Gaza yang dihuni penduduk Palestina. Celik menyebut langkah itu bisa menodai kemanusiaan.
"Potensi operasi serangan darat militer Israel di Jalur Gaza akan mengakibatkan kematian ribuan orang tak berdosa, termasuk wanita dan anak-anak. Ini akan menjadi bencana dan noda buruk bagi umat manusia," kata Celik, dikutip kanal televisi Turki, TRT Haber, hari Selasa (17/10).
Menurut Celik, konflik Palestina-Israel hanya bisa diselesaikan melalui cara damai. Solusi ini juga yang terus diupayakan oleh pemimpin partai AKP sekaligus Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga: WHO Mengecam Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit di Gaza
Sebelum mencapai perdamaian, saat ini Turki mendesak agar Israel menghentikan blokade total di Jalur Gaza agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.
"Pertama-tama, pemboman yang tidak manusiawi di Jalur Gaza harus dihentikan dan blokade harus dicabut dan baru setelah itu semua pihak harus duduk di meja perundingan untuk mencapai perdamaian abadi dan stabil," lanjut Celik, dikutip TASS.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letkol Richard Hecht, pada hari Senin mengatakan bahwa mereka masih belum yakin apakah serangan darat di Jalur Gaza perlu dilakukan.
Rumor mengenai adanya serangan darat mulai sejak Hamas melancarkan serangan rudal ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tertahan di Mesir Karena Dihalangi Israel
Saat itu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa fase pertama dari respons Israel telah berakhir. Pasukan Israel juga mengklaim telah berhasil mengalahkan sebagian besar pejuang Hamas.
Netanyahu mengumumkan pemanggilan militer Israel dan memerintahkan unit tank telah dikirim ke selatan, sehingga memunculkan spekulasi bahwa Israel akan mengirim pasukan darat ke wilayah Gaza.
Di tengah spekulasi bahwa Israel sedang mempersiapkan invasi darat yang substansial ke Gaza, Netanyahu berjanji untuk melanjutkan serangan tanpa batasan dan tanpa henti.