kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.304   -209,00   -1,30%
  • IDX 6.975   -132,72   -1,87%
  • KOMPAS100 1.041   -22,45   -2,11%
  • LQ45 818   -15,56   -1,87%
  • ISSI 212   -4,19   -1,94%
  • IDX30 417   -9,07   -2,13%
  • IDXHIDIV20 504   -9,59   -1,87%
  • IDX80 119   -2,59   -2,14%
  • IDXV30 124   -2,45   -1,93%
  • IDXQ30 139   -2,54   -1,79%

Bukan Gencatan Senjata, Israel Bersedia Berikan Jeda Kecil untuk Pengiriman Bantuan


Selasa, 07 November 2023 / 11:54 WIB
Bukan Gencatan Senjata, Israel Bersedia Berikan Jeda Kecil untuk Pengiriman Bantuan
ILUSTRASI. Payung berwarna bendera Palestina berdiri di dekat bendera Israel selama protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia mengunjungi Inggris, di London, Inggris 24 Maret 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Senin (6/11) menyatakan bersedia memberikan jeda kecil pada perang di Gaza, bukan gencatan senjata.

Jeda kecil ini diberikan Netanyahu untuk memperlancar masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza serta mempercepat proses evakuasi warga sipil.

"Tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum, di Gaza tanpa pembebasan sandera kami. Sejauh jeda taktis, satu jam di sini, satu jam di sana. Kita pernah melakukan ini sebelumnya," kata Netanyahu dalam wawancara dengan ABC News.

Dalam wawancara itu Netanyahu juga menegaskan bahwa jeda kecil itu harus digunakan Hamas untuk membebaskan sandera.

Untuk saat ini belum ada tanggapan dari pihak Hamas terkait permintaan dari Netanyahu tersebut.

Baca Juga: Sekjen PBB: Gaza Menjadi Kuburan untuk Anak-Anak

Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.100 anak-anak, telah terbunuh di Gaza selama perang yang telah berlangsung selama sebulan tersebut. 

Netanyahu membantah laporan jumlah korban tewas tersebut, dengan mengatakan bahwa jumlah tersebut termasuk beberapa ribu pejuang Palestina. Netanyahu juga menuduh Hamas menggunakan penduduk Gaza sebagai tameng manusia.

Netanyahu juga mengatakan Israel akan menjaga keamanan Gaza setelah perang selesai. Menurutnya, Israel memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan.

Baca Juga: Militer Israel Serang Wilayah Sekitar Rumah Sakit di Gaza Selama Lebih dari Satu Jam

"Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," kata Netanyahu.

Saat ini militer Israel mengklaim telah berhasil merebut kompleks milik Hamas dan siap menyerang militan Palestina tersebut di terowongan bawah tanah yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Hamas menempatkan pasukan dan senjata di sekitar sekolah, masjid, rumah, dan fasilitas PBB.

Militer Israel juga mengklaim telah mengepung Kota Gaza dan mengerahkan tank dan pasukan darat lainnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×