Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Biaya hidup di AS mencatatkan kenaikan tertinggi dalam 10 bulan terakhir pada Februari lalu. Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, indeks harga konsumen naik 0,4%, sesuai dengan prediksi ekonom yang disurvei Bloomberg. Selain itu, tingkat inflasi inti, di luar harga pangan dan energi, mencatatkan kenaikan 0,1%, lebih kecil dari proyeksi.
Data yang dirilis tadi malam juga menunjukkan, biaya energi naik 3,2% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan harga bensin naik 6%, kenaikan tertinggi sejak Desember 2010.
Lonjakan harga bensin menyumbang sekitar 80% dari kenaikan harga di sepanjang bulan lalu. Hal itu memangkas anggaran belanja rumah tangga AS. Menurut the Federal Reserve, kenaikan harga energi hanya berdampak jangka pendek.
"Ada kecemasan dari perspektif harga energi. Namun the Fed dan kebanyakan investor menyadari bahwa kenaikan tersebut hanya terjadi pada masa transisi. Di luar harga energi, tak ada risiko yang perlu dicemaskan," jelas Benjamin Reitzes, ekonom BMO Capital Markets di Toronto.