Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan lima anggota parlemen mengumumkan pada Jumat (10/7), mereka akan tetap sebagai blok independen dan tidak akan bergabung dengan koalisi apa pun.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Mahathir dan kelima anggota parlemen mengatakan, mereka juga mendukung keputusan pada Juni lalu yang mencalonkan Ketua Menteri Sabah Mohd Shafie Apdal sebagai calon Perdana Menteri Malaysia.
Mohd Shafie juga menjabat Presiden Parta Warisan Sabah. “Bagi kami, pencalonan Shafie sebagai kandidat Perdana Menteri adalah langkah positif yang perlu diambil," pernyataan bersama itu seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Tolak Mahathir, koalisi oposisi calonkan Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia
"Bukan hanya karena kami percaya pada kemampuannya untuk mendapatkan dukungan mayoritas, tetapi juga merupakan langkah menuju peningkatan hubungan antara Semenanjung (Malaysia) dan Sabah dan Sarawak,” ujar mereka.
Mahathir dan lima anggota parlemen menegaskan, mereka akan tetap bersama Partai Warisan sebagai blok independen, baik di dalam maupun di luar Parlemen Malaysia.
Mahathir dan putranya Mukhriz Mahathir juga empat dari lima anggota parlemen itu dipecat dari keanggotaan Partai Bersatu, setelah mereka memilih untuk tidak duduk dengan koalisi yang berkuasa, Perikatan Nasional (PN), pada sidang parlemen 18 Mei lalu.
Baca Juga: Mahathir ungkap 14 alasan mengapa ia enggan bekerjasama dengan Muhyiddin
Oposisi dukung Anwar Ibrahim sebagai kandidat Perdana Menteri
Koalisi PN dipimpin Presiden Bersatu yang juga Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.
Sementara Shahruddin Md Salleh, anggota parlemen yang bergabung dengan Mahathir, mengundurkan diri sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum pada 4 Juni, setelah mengatakan ia telah membuat langkah yang salah bergabung dengan PN.
Keputusan Mohd Shafie sebagai calon Perdana Menteri Malaysia lahir dalam pertemuan antara pemimpin Partai Warisan, Partai Amanah Negara, Partai Aksi Demokratik (DAP), dan Mahathir pada 25 Juni.
Baca Juga: Hubungan memanas, Mahathir ogah kerja sama lagi dengan Anwar Ibrahim
"Kami ingin menyelesaikan kebuntuan dalam menemukan kandidat yang cocok yang bisa mendapatkan dukungan untuk mengembalikan mandat rakyat dari pemerintah saat ini," kata pernyataan bersama itu.
Namun, dalam pertemuan lain pada 6 Juli, Dewan Presiden Pakatan Harapan (PH), yang terdiri dari kepemimpinan puncak Parti Keadilan Rakyat (PKR), Partai Amanah, dan DAP menegaskan kembali dukungan mereka untuk Presiden PKR Anwar Ibrahim sebagai kandidat Perdana Menteri Malaysia dari PH, koalisi oposisi.