kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia dan Siapa yang Mengendalikannya?


Kamis, 14 Maret 2024 / 20:38 WIB
Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia dan Siapa yang Mengendalikannya?
ILUSTRASI. Rusia telah merilis rekaman rahasia sebelumnya dari ledakan nuklir terbesar di dunia, yang disebabkan ketika Uni Soviet meledakkan apa yang disebut Tsar Bomba hampir 60 tahun yang lalu. Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia dan Siapa yang Mengendalikannya?


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia memiliki kekuatan nuklir yang mengesankan dan kekuatan ini di bawah kendali Presiden Vladimir Putin. 

Dalam hal ketegangan dengan negara-negara Barat terutama sehubungan dengan Ukraina, Putin telah mengingatkan bahwa Rusia memiliki kemampuan teknis untuk meluncurkan perang nuklir. 

Ini adalah peringatan serius terhadap langkah-langkah eskalasi dari pihak Amerika Serikat.

Jumlah Senjata Nuklir Rusia

Rusia memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia, yang mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet. Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), Presiden Vladimir Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir. 

Baca Juga: China Memimpin Dunia dalam Perlombaan Rudal Hipersonik, Jadi Peringatan Bagi AS

Meskipun sebagian besar masih utuh, sekitar 1.200 di antaranya sudah pensiun. Sekitar 4.380 hulu ledak ini ditimbun untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan kekuatan nuklir taktis jarak pendek.

Penggunaan Senjata Nuklir

Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan bahwa penggunaan senjata nuklir akan dipertimbangkan sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya. 

Penggunaan senjata nuklir juga dapat dipertimbangkan sebagai respons terhadap penggunaan senjata konvensional yang mengancam eksistensi negara.

Peningkatan Kekuatan Nuklir

Rusia sedang memperluas dan memodernisasi kekuatan nuklir mereka, seperti yang diungkapkan dalam Tinjauan Postur Nuklir Amerika Serikat tahun 2022. Meskipun demikian, persenjataan nuklir Rusia tidak mengalami perubahan signifikan sejak tahun 2023, menurut FAS.

Uji Coba Senjata Nuklir

Rusia belum melakukan uji coba senjata nuklir sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Meskipun demikian, Putin menyatakan bahwa Rusia akan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir jika Amerika Serikat melakukannya. 

Baca Juga: Putin Tegaskan Rusia Siap Menghadapi Perang Nuklir

Pada tahun 2023, Putin menarik ratifikasi Rusia terhadap Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.

Siapa yang Memberi Perintah Peluncuran?

Presiden Rusia adalah pengambil keputusan utama dalam penggunaan senjata nuklir Rusia. Dalam situasi darurat, presiden dapat mengirimkan perintah peluncuran langsung ke unit komando staf umum dan komando cadangan yang memegang kode nuklir. 

Selain itu, ada sistem tab baru yang dikenal sebagai "Tangan Mati" atau "Perimetri", yang merupakan pilihan terakhir dan diaktifkan oleh komputer jika Rusia menghadapi serangan nuklir strategis.

Baca Juga: Pesan Putin ke Barat: Rusia Siap untuk Perang Nuklir

Dengan demikian, senjata nuklir Rusia merupakan elemen penting dalam kebijakan pertahanan dan keamanan nasional mereka, dan penggunaannya merupakan hal yang sensitif yang tergantung pada situasi geopolitik global yang berkembang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×