Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Austria menjadi anggota Uni Eropa pertama yang melarang semua penggunaan glifosat pada Juli lalu, dengan pembatasan berlaku di Republik Cek, Italia, dan Belanda. Prancis secara bertahap melarangnya pada 2023 nanti.
Vietnam melarang semua herbisida yang mengandung glifosat segera setelah kasus Roundup di AS. Tetapi, keputusan tersebut dengan cepat menuai kecaman dari Menteri Pertanian AS yang mengatakan, itu akan berdampak pada produksi pertanian global.
Menteri Kesehatan Thailand mengatakan, pestisida membahayakan nyawa manusia dan memuji keputusan Komite Bahan Berbahaya Nasional sebagai tindakan heroik lewat halaman Facebook-nya.
Baca Juga: Lisa Blackpink sumbang US$ 3.300 untuk korban banjir di Thailand
"Jika kita tidak memiliki bahan kimia untuk membasmi gulma, kita harus menggunakan lebih banyak pekerja," kata Charat Narunchron dari asosiasi petani di Provinsi Chanthaburi yang menyebut larangan itu tidak adil.
Jaringan Peringatan Pestisida Thailand yang sudah lama mengadvokasi larangan tersebut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Tapi, pemerintah perlu membantu petani menyesuaikan diri dengan metode lain.
Informasi saja, industri pertanian Thailand bernilai miliaran dolar AS yang bertujuan untuk menjadi "dapur dunia". Sektor pertanian mempekerjakan 40% populasi negeri gajah putih, salah satu pengekspor beras dan gula terkemuka di dunia.