Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Jepang mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan larangan masuk bagi wisatawan dari beberapa kawasan di Asia Pasifik seperti Thailand, Vietnam, Australia, dan Selandia Baru.
Mengutip Kyodo News, saat ini wisatawan empat negara tersebut masih dilarang masuk ke Jepang karena adanya pandemi virus corona. Namun, infeksi virus di negara-negara tersebut sudah mereda.
Jepang memang sedang mempertimbangkan kemungkinan pencabutan larangan bagi pelancong bisnis sebagai langkah pertama membuka kembali pariwisata negara ini.
Hingga awal bulan Juni, Jepang masih memberlakukan larangan masuk untuk 111 negara dan wilayah termasuk Amerika, sebagian besar Asia, dan seluruh Eropa. Salah satunya adalah Indonesia.
Baca Juga: Hubungan AS-China kian panas, Singapura: Jangan paksa kami memilih salah satu kubu
Larangan ini efektif hingga akhir Juni. Mengutip data resmi Kementerian Luar Negeri Jepang, berikut daftar negara di Asia yang penduduknya dilarang untuk memasuki Negeri Matahari Terbit tersebut
Asia
- Bangladesh.
- Brunei Darussalam.
- China.
- India.
- Indonesia.
- Korea Selatan.
- Malaysia.
- Maladewa.
- Pakistan.
- Filipina.
- Singapura.
- Taiwan.
- Thailand.
- Vietnam.
Warga asing yang berasal dari negara-negara di atas, atau pelancong yang ke negara tersebut dalam waktu 14 hari sebelum tiba di Jepang, akan ditolak masuk ke Jepang.
Selain itu, pelancong yang memiliki paspor China keluaran Provinsi Hubei atau Zhejiang, serta pelancong yang berada di kapal pesiar Westerdam yang berangkat dari Hong Kong juga akan ditolak masuk.
Pelonggaran pertama akan berlangsung pada musim panas ini usai pemerintah Jepang merancang rincian aturan, serta membuat persetujuan dengan empat negara tersebut.
Selain itu, Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan wisatawan dari negara-negara yang memiliki sertifikasi pengujian negatif terhadap virus corona. Vietnam, Australia, dan Selandia Baru di antara 11 anggota Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik (TPSEP) lainnya yang telah direvisi.
Baca Juga: AS: China gunakan krisis corona sebagai kedok dorong klaim di Laut China Selatan
Sementara Thailand, yang ingin bergabung dalam kerangka kerja multilateral, menjadi tuan rumah bagi banyak perusahaan Jepang termasuk pembuat mobil.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, Jepang tetap waspada akan penyebaran global virus corona. Namun, merupakan hal yang penting untuk mulai pertimbangkan bagaimana melanjutkan perjalanan internasional.
“Dalam hal bagaimana kami bisa melanjutkan kembali sebagian perjalanan internasional atau secara bertahap, kami perlu hati-hati dalam mempertimbangkan negara mana, siapa targetnya, dan seperti apa prosedur yang diperlukan,” kata Suga dalam konferensi pers.
“Pemerintah akan secara komprehensif membuat keputusan pada waktu yang tepat,” lanjutnya.
Pada Senin, Jepang dan Vietnam setuju untuk mengadakan konsultasi terkait potensi dilanjutkannya kembali perjalanan antara kedua negara tersebut. Namun, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, mereka juga tetap menjaga langkah-langkah yang diperlukan terhadap virus corona.
Kesepakatan terjadi selama percakapan via telepon antara Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi, dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh.
Jumlah wisatawan yang pergi ke Jepang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir di tengah pandemi global virus corona. Di bawah langkah pengontrolan perbatasan saat ini, warga asing termasuk mereka yang tinggal di Jepang, yang telah ke daftar negara di atas dalam waktu 14 hari sebelum tiba di Jepang, akan ditolak.
Baca Juga: PM Singapura: China tak bisa gantikan peran keamanan dari Amerika di Asia Pasifik
Karantina 14 hari berlaku bagi semua pelancong yang berkunjung ke Jepang. Termasuk warga negara Jepang yang diberi izin masuk.
Sejauh ini, Jepang telah menghindari lonjakan infeksi virus corona, dan telah mencabut status kondisi darurat sepenuhnya pada pekan lalu.
Sebelumnya, status kondisi darurat diberlakukan pada 7 April 2020, dan mencakup 47 prefektur. Akhir dari darurat virus corona telah membuka jalan bagi pembukaan perekonomian secara bertahap. Namun, Abe telah mengatakan bahwa dia akan dengan hati-hati meninjau larangan perjalanan. (Nabilla Ramadhian)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jepang Bakal Buka untuk Turis Asing, Turis Indonesia Masih Dilarang Datang".