Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. China telah mengirim jet tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan saat Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengunjungi pulau itu untuk menawarkan dukungan AS kepada Taiwan.
Reuters memberitakan, menurut Angkatan Udara Taiwan dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan, pesawat itu dilacak oleh rudal anti-pesawat Taiwan yang berbasis di darat dan "diusir" oleh pesawat Taiwan yang berpatroli.
Unjuk kekuatan terjadi setelah China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, mengutuk kunjungan tersebut di tengah hubungan yang memburuk antara Beijing dan AS dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Sekarang mesra, dulu AS pernah memusuhi Taiwan
China, yang mengancam pembalasan yang tidak ditentukan atas kunjungan itu, menerbangkan pesawat tempur J-11 dan J-10 selama beberapa saat ke wilayah Taiwan dari selat sensitif dan sempit yang memisahkannya dari tetangga raksasanya, sekitar pukul 09.00 (01.00 GMT), tak lama sebelum Azar bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Kementerian Pertahanan China tidak memberikan komentar terkait kejadian ini.
Aksi jet tempur China terjadi pada saat yang sama saat Beijing memperingatkan akan menerapkan sanksi terhadap 11 warga AS termasuk pejabat mulai Senin sebagai tanggapan atas langkah Washington yang menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Hong Kong dan China. Mereka dituduh membatasi kebebasan politik di kota Hong Kong.
Baca Juga: Hubungan dengan AS kian membara, China terus gelar latihan militer
Masih mengutip Reuters, seorang pejabat senior Taiwan yang mengetahui rencana keamanan pemerintah mengatakan, China jelas "menargetkan" kunjungan Azar dengan langkah "sangat berisiko" mengingat jet China berada dalam jangkauan rudal Taiwan.
Serangan itu merupakan ketiga kalinya sejak 2016 di mana Taiwan mengatakan jet China telah melewati garis median selat.
Baca Juga: Taiwan beritahu AS, China mau mengubahnya jadi Hong Kong berikutnya
Pemerintahan Trump telah memprioritaskan penguatan dukungannya untuk pulau demokrasi itu, di tengah hubungan yang memburuk antara Washington dan Beijing, dan telah meningkatkan penjualan senjata.
Berdiri di depan dua bendera Taiwan, Azar mengatakan kepada Presiden Tsai di Kantor Kepresidenan: "Merupakan suatu kehormatan sejati berada di sini untuk menyampaikan pesan dukungan dan persahabatan yang kuat dari Presiden Trump ke Taiwan."