kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beri pesan ke AS, China luncurkan rudal pembunuh kapal induk ke Laut China Selatan


Rabu, 26 Agustus 2020 / 23:50 WIB
Beri pesan ke AS, China luncurkan rudal pembunuh kapal induk ke Laut China Selatan


Sumber: South China Morning Post | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China meluncurkan dua rudal jarak menengah ke Laut China Selatan pada Rabu (26/8) pagi, sumber yang dekat dengan militer China mengatakan, mengirimkan peringatan ke Amerika Serikat (AS).

Peluncuran rudal itu selang satu hari setelah China menyebutkan, sebuah pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin selama latihan Angkatan Laut China di lepas pantai Utara Laut Bohai.

Salah satu rudal, DF-26B, meluncur dari Provinsi Qinghai, Barat Laut China. Sementara satu lagi, DF-21D lepas landas dari Provinsi Zhejiang di China Timur.

Baca Juga: AS kirim pesawat pengintai, China: Setop provokasi telanjang!

Keduanya ditembakkan ke daerah tenggara Provinsi Hainan dan Kepulauan Paracel, sumber China South Morning Post yang dekat dengan militer China mengungkapkan.

Area pendaratan kedua rudal tersebut berada dalam zona, yang menurut otoritas keamanan maritim Hainan pada Jumat (21/8), terlarang karena latihan militer yang berlangsung dari Senin (24/8) hingga Sabtu (29/8).

Rudal balistik anti-kapal DF-26 memiliki jangkauan 4.000 km dan dapat digunakan dalam serangan nuklir atau konvensional terhadap target darat dan laut.

Baca Juga: Terus unjuk gigi, China gelar 4 latihan militer di 3 wilayah laut utama

Sebelumnya, awal Agustus lalu, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga meluncurkan DF-26. Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk".

Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.

Sedang daya jelajah DF-21 lebih pendek, sekitar 1.800 km, dengan media Pemerintah China menggambarkan yang paling canggih dalam seri tersebut, DF-21D, sebagai rudal balistik anti-kapal pertama di dunia.

Sumber itu menyebutkan, peluncuran rudal kedua itu bertujuan meningkatkan kemampuan China untuk menolak akses pasukan lain ke wilayah Laut China Selatan yang disengketakan.

Baca Juga: Dong-Feng 26, rudal balistik buatan China berjulukan pembunuh kapal induk

"Ini adalah tanggapan China atas potensi risiko yang dibawa oleh pesawat tempur dan kapal perang militer AS yang semakin sering masuk di Laut China Selatan," kata sumber. “China tidak ingin negara tetangganya salah paham dengan tujuan Beijing”.

Menurut Song Zhongping, pakar militer yang berbasis di Hong Kong, kepada China South Morning Post, peluncuran rudal itu jelas dimaksudkan untuk mengirim sinyal ke Amerika Serikat.

"AS terus menguji garis bawah China dalam masalah Taiwan dan Laut China Selatan, dan ini mendorong China untuk menunjukkan kekuatan militernya agar Washington tahu bahwa bahkan kapal induk AS pun tidak dapat melenturkan kekuatan penuh mereka di dekat pantai China," kata Song.

Baca Juga: Berlayar 18 hari, kapal serbu amfibi Tipe 075 China selesai uji coba perdana

Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari China South Morning Post atas peluncuran dua rudal tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×