Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Theresa May menelepon sang suami untuk memperingatkannya bahwa dia berpegangan tangan dengan Donald Trump.
Express.co.uk memberitakan, seorang asisten May mengungkapkan kecemasan mantan orang nomor satu Inggris setelah melakukan pertemuan dengan Trump. Pada pertemuan itu, kedua pemimpin itu tertangkap kamera tengah berpegangan tangan saat mereka berjalan bersama.
Dalam film dokumenter BBC yang akan segera tayang, Trump Takes on the World, Kepala Staf Gabungan May Fiona McLeod Hill mengatakan langkah itu "sangat mengejutkan," lapor The Telegraph.
“Dia tidak bisa menarik tangannya kembali, jadi dia terjebak. Dan hal pertama yang dia katakan [setelah itu] adalah: 'Saya perlu menelepon Philip hanya untuk memberi tahu dia bahwa saya telah berpegangan tangan dengan pria lain sebelum hal itu muncul di media," jelas Hill seperti yang dikutip Express.co.uk.
Baca Juga: Trump me-retweet video pendukung yang berteriak kekuatan kulit putih, lalu dihapus
Kunjungan May dilakukan karena dia meyakini kedua negara dapat meningkatkan "hubungan khusus" mereka - meskipun analis mengidentifikasi kepribadian mereka yang kontras.
Pertemuannya dengan Trump sangat dinantikan dan juga kontroversial.
Baca Juga: Inilah Dominic Raab, sosok siaga yang mengambil alih kepemimpinan Inggris jika...
Dokumenter BBC itu juga mengeksplorasi hubungan Trump dengan para pemimpin dunia lainnya, seperti Vladimir Putin dan Francois Hollande.
Express.co.uk yang mengutip The Telegraph memberitakan, Hollande mengenang dalam film dokumenter itu bagaimana dia menyuarakan keprihatinan atas Trump ketika menasihati penggantinya, Emmanuel Macron.
“Jangan mengharapkan apapun dari Donald Trump. Jangan berpikir kamu akan bisa mengubah pikirannya," jelas Hollande.
BBC mengatakan film dokumenter itu berisi komentar dari para pemimpin dunia pada saat-saat kritis kebijakan luar negerinya.
Episode pertama dari serial tiga bagian ini akan ditayangkan Rabu ini di BBC Two pukul 9 malam.
Saat ini, Donald Trump tengah menghadapi sidang pemakzulan kedua, yang akan dimulai minggu ini.
Dia menjadi Presiden AS pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali, meskipun dia tidak lagi menjabat.