Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bertekad akan merebut kembali wilayah Ukraina yang direbut Rusia melalui diplomasi sambil terus berupaya mengakhiri perang.
Zelenskyy dengan jujur mengakui bahwa sulit untuk merebut kembali dengan paksa beberapa bagian negara yang diduduki Rusia, termasuk Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
"Tentara kita tidak memiliki kekuatan untuk melakukan itu. Itu benar. Kita harus menemukan solusi diplomatik," kata Zelenskyy dalam wawancara dengan Kyodo hari Minggu (1/12).
Meskipun demikian, dirinya juga menyadari bahwa langkah hanya bisa diambil jika Ukraina memiliki posisi yang kuat, sehingga Rusia tidak memiliki keberanian untuk menyerang.
Baca Juga: Putin Ancam Gunakan Semua Senjata jika Barat Berikan Senjata Nuklir ke Ukraina
Tonton: Putin Ancam Gunakan Semua Senjata jika Barat Berikan Senjata Nuklir ke Ukraina
Atas dasar itu, Zelenskyy melihat bahwa keanggotaan NATO adalah salah satu kunci penting agar Ukraina bisa setara dengan Rusia.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan banyak negara Eropa dan negara lainnya yang telah memberikan bantuan kepada Ukraina. Namun, Ukraina memerlukan bantuan lebih banyak lagi," lanjut Zelenskyy.
Dalam kesempatan yang sama, Zelenskyy juga menyinggung keterlibatan tentara Korea Utara dalam perang di Ukraina.
Dirinya yakin banyak tentara tersebut telah tewas dan hanya digunakan Rusia sebagai umpan di garis depan.
Baca Juga: Kim Jong Un: Rusia Berhak Membela Diri terhadap Ukraina
"Akan ada banyak tentara Korea Utara akan dikirim ke garis depan perang di masa mendatang, dan tidak dapat disangkal bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan mereka sebagai umpan meriam untuk mengurangi kerugian militer negaranya," Zelenskyy menambahkan.
Zelenskyy juga yakin para tentara Korea Utara di Rusia berupaya memperoleh pengetahuan tentang peperangan modern seperti cara menggunakan pesawat tak berawak dan teknologi terkini lainnya.
Zelenskyy memperingatkan hal itu akan menimbulkan dampak luar biasa terhadap Asia dan tempat lainnya jika mereka membawa pengetahuan tersebut kembali ke Korea Utara.