kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Besok, China dan Amerika Serikat (AS) memulai lagi perundingan perang dagang


Senin, 29 Juli 2019 / 09:44 WIB
Besok, China dan Amerika Serikat (AS) memulai lagi perundingan perang dagang


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING/WASHINGTON. Di tengah ketegangan soal Taiwan, juru runding perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China bertemu di Shanghai pekan ini. Perundingan ini merupakan yang pertama sejak AS dan China sepakat melakukan gencatan senjata perang dagang pada pertemuan G20 bulan lalu.

Kedua negara berjuang untuk menyelesaikan perbedaan mendalam tentang bagaimana mengakhiri perang dagang yang berkepanjangan.

Dalam pertemuan itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk pembicaraan dua hari di Shanghai mulai Selasa besok (30/7).

Baca Juga: Harga emas di pasar spot pagi ini berkilau ditopang kesepakatan perundingan AS-China

Reuters melaporkan, harapan akan ada kemajuan signifikan selama pertemuan dua hari di Shanghai, memang terbilang rendah. Para pejabat dan pebisnis hanya berharap AS dan China setidaknya dapat merinci komitmen untuk gerakan "niat baik" dan membersihkan jalan untuk negosiasi di masa depan.

Ini termasuk pembelian komoditas pertanian AS. Dan AS memberi jalan lagi yang memungkinkan perusahaan AS melanjutkan beberapa penjualan ke raksasa teknologi China Huawei Technologies.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi karena aksi Trump buka front baru jelang perundingan dagang

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat lalu mengatakan, ia berpikir China mungkin tidak ingin menandatangani kesepakatan perdagangan sampai setelah pemilihan presiden AS pada 2020 mendatang dengan harapan China kemudian dapat menegosiasikan persyaratan lebih menguntungkan dengan presiden AS yang berbeda.

"Saya pikir mungkin China akan mengatakan "mari kita tunggu"," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Peluang tipis



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×