Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING/WASHINGTON. Di tengah ketegangan soal Taiwan, juru runding perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China bertemu di Shanghai pekan ini. Perundingan ini merupakan yang pertama sejak AS dan China sepakat melakukan gencatan senjata perang dagang pada pertemuan G20 bulan lalu.
Kedua negara berjuang untuk menyelesaikan perbedaan mendalam tentang bagaimana mengakhiri perang dagang yang berkepanjangan.
Dalam pertemuan itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk pembicaraan dua hari di Shanghai mulai Selasa besok (30/7).
Baca Juga: Harga emas di pasar spot pagi ini berkilau ditopang kesepakatan perundingan AS-China
Reuters melaporkan, harapan akan ada kemajuan signifikan selama pertemuan dua hari di Shanghai, memang terbilang rendah. Para pejabat dan pebisnis hanya berharap AS dan China setidaknya dapat merinci komitmen untuk gerakan "niat baik" dan membersihkan jalan untuk negosiasi di masa depan.
Ini termasuk pembelian komoditas pertanian AS. Dan AS memberi jalan lagi yang memungkinkan perusahaan AS melanjutkan beberapa penjualan ke raksasa teknologi China Huawei Technologies.
Baca Juga: Harga minyak terkoreksi karena aksi Trump buka front baru jelang perundingan dagang
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat lalu mengatakan, ia berpikir China mungkin tidak ingin menandatangani kesepakatan perdagangan sampai setelah pemilihan presiden AS pada 2020 mendatang dengan harapan China kemudian dapat menegosiasikan persyaratan lebih menguntungkan dengan presiden AS yang berbeda.
"Saya pikir mungkin China akan mengatakan "mari kita tunggu"," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.