CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.907   -92,00   -0,58%
  • IDX 7.271   -37,45   -0,51%
  • KOMPAS100 1.111   -6,66   -0,60%
  • LQ45 882   -4,79   -0,54%
  • ISSI 220   -0,89   -0,40%
  • IDX30 452   -2,47   -0,54%
  • IDXHIDIV20 543   -3,15   -0,58%
  • IDX80 127   -0,80   -0,62%
  • IDXV30 136   -0,96   -0,70%
  • IDXQ30 150   -0,93   -0,61%

Biden Mengatakan Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi


Selasa, 14 November 2023 / 15:37 WIB
Biden Mengatakan Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - GAZA. Presiden AS Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi dan dia mengharapkan aktivitas yang tidak mengganggu dari Israel ketika tank-tank Israel maju ke gerbang rumah sakit utama di daerah kantong yang terkepung itu.

Tank-tank Israel telah mengambil posisi di luar Rumah Sakit Al Shifa, pusat medis utama Kota Gaza, yang menurut Israel terletak di atas terowongan yang menjadi markas pejuang Hamas yang menggunakan pasien sebagai tameng.

Hamas membantah klaim Israel.

Israel melancarkan perangnya melawan Hamas setelah kelompok Islam Palestina mengamuk pada 7 Oktober di Israel selatan. Menurut penghitungan Israel, sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu dan 240 orang diseret ke Gaza sebagai sandera.

Sayap bersenjata Hamas menyatakan siap membebaskan 70 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari dalam perang tersebut. Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang dipastikan tewas akibat pemboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.

Baca Juga: Merek-Merek AS & Eropa Terkena Dampak Boikot di Timur Tengah

Sekitar dua pertiga penduduk di jalur Mediterania yang padat penduduknya telah kehilangan tempat tinggal akibat kampanye militer Israel, yang memerintahkan evakuasi bagian utara Gaza.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra, yang berada di dalam rumah sakit Al Shifa, mengatakan pada hari Senin bahwa 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari sebelumnya, termasuk tiga bayi baru lahir, karena pengepungan rumah sakit di Gaza utara dan kurangnya listrik.

Militer Israel mengatakan pada Selasa pagi pihaknya telah memulai upaya kemanusiaan untuk mengoordinasikan pemindahan inkubator dari Israel ke Al Shifa.

Baca Juga: Militer Israel Klaim Memiliki Bukti Hamas Menahan Sandera di Rumah Sakit

Belum ada komentar langsung dari Al Shifa atau Hamas.

Setidaknya 650 pasien masih berada di dalam RS Al Shifa, putus asa untuk dievakuasi ke fasilitas medis lain.

Dalam komentar pertamanya sejak kejadian akhir pekan lalu, termasuk kematian pasien yang dilaporkan di Al Shifa, Biden mengatakan rumah sakit harus dilindungi.

“Harapan dan ekspektasi saya adalah tindakan yang tidak terlalu mengganggu terhadap rumah sakit akan berkurang dan kami tetap berhubungan dengan Israel,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Senin.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×