Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Intelijen AS pada hari Rabu (18/10) menunjukkan bahwa Israel bukanlah pihak yang harus disalahkan dalam serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan orang di dalamnya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), Adrienne Watson, mengatakan bahwa keyakinan tersebut didapat melalui serangkaian pengumpulan informasi dengan citra satelit hingga penyadapan.
"Penilaian kami saat ini, berdasarkan analisis citra di atas kepala, penyadapan, dan informasi sumber terbuka, adalah bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan di rumah sakit di Gaza kemarin," kata Watson, dikutip AFP.
Baca Juga: Turki Menyebut Serangan Darat Israel di Gaza Bisa Menodai Kemanusiaan
Temuan tersebut juga telah diserahkan kepada Presiden Joe Biden. Dirinya mengatakan bahwa serangan tersebut tampaknya disebabkan oleh sebuah roket yang salah sasaran oleh kelompok teroris.
Komite Intelijen Senat senada dengan pandangan Biden setelah meninjau laporan intelijen mengenai serangan tersebut.
"Berdasarkan informasi tersebut, kami yakin bahwa ledakan adalah akibat dari kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh teroris militan, bukan akibat serangan udara Israel," ketua Partai Demokrat Mark Warner dan wakil ketua Partai Republik Marco Rubio dalam sebuah pernyataan bersama.
Baca Juga: AS Gunakan Hak Veto untuk Menolak Gencatan Senjata dalam Konflik Israel-Hamas
New York Times melaporkan, intelijen AS memasukkan data satelit dan inframerah yang menunjukkan peluncuran proyektil dari posisi militan di Gaza.
Para pejabat Israel juga telah memberikan data penyadapan antara para pejabat Hamas kepada AS sebagai bukti bahwa serangan tersebut memang datang dari arah Palestina sendiri.
Rudal menghantam sebuah rumah sakit di Gaza pada hari Selasa (17/10). Sedikitnya 500 warga sipil kehilangan nyawa dalam insiden yang menyedot perhatian dunia tersebut.
Baca Juga: Hamas dan Israel Saling Tuduh Soal Pelaku Penyerangan Rumah Sakit Al-Ahli Gaza
Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa tragedi tersebut melanda Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Jalur Gaza.
Ahmed Al-Mandhari, Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan bahwa masih ada pasien, petugas kesehatan, dan pengungsi yang berada di rumah sakit ketika serangan-serangan Israel terjadi.
Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi yang baru saja menjadi target merupakan satu dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel.