Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk melakukan pengiriman makanan dan pasokan militer pertama ke Gaza, sehari setelah kematian warga Palestina yang mengantri bantuan menyoroti bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.
Biden mengatakan pengiriman dari udara oleh AS akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Negara-negara lain, termasuk Yordania dan Prancis, telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza.
“Kita perlu berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak,” kata Biden kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa bantuan yang mengalir ke Gaza tidak cukup.
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa AS juga sedang mempertimbangkan kemungkinan koridor maritim untuk menyalurkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza.
Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Pembantaian Israel Terhadap Pengungsi Pencari Bantuan di Gaza
Pengiriman melalui udara bisa dimulai paling cepat akhir pekan ini, kata para pejabat.
Setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza, seperempat dari populasi wilayah kantong tersebut berada selangkah lagi dari kelaparan, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 100 orang saat mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza pada Kamis pagi. Warga Palestina menghadapi situasi yang semakin menyedihkan hampir lima bulan setelah perang yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Israel menyalahkan sebagian besar kematian tersebut karena kerumunan orang yang berkerumun di sekitar truk bantuan, dan mengatakan bahwa para korban terinjak atau tertabrak. Seorang pejabat Israel juga mengatakan bahwa pasukannya menembaki kerumunan orang yang mereka rasa merupakan ancaman.