Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Alibaba Group Holding Ltd berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong pada November 2019 dengan target dana yang dibidik sebesar US$ 15 miliar. Ini merupakan langkah berani yang dilakukan Alibaba ketika kondisi Hong Kong masih memanas.
Dilansir Reuters, Kamis (31/10), pendaftaran IPO Alibaba akan meningkatkan status Hong Kong sebagai pusat pasar modal utama. Pada 2018, Hong Kong meraih peringkat puncak global untuk total dana yang dihimpun melalui IPO.
Baca Juga: Jepang dan Korsel kompak menyebut Korut menembakkan proyektil yang diduga rudal
Masifnya protes anti-pemerintah di Hong Kong, membuat wilayah ini tertinggal di belakang bursa efek New York dan Nasdaq tahun ini.
Alibaba akan menjadi kesepakatan ekuitas terbesar di dunia untuk tahun ini jika IPO perusahaan minyak, Saudi Aramco ditunda sampai tahun depan. Nilai IPO Aramco mencapai lebih dari US$ 20 miliar.
Konglomerat multinasional Tiongkok ini berencana meminta persetujuan listing di Bursa Hong Kong dan Kliring Ltd. Kemungkinan pencatatan sahamnya menjelang akhir November atau awal Desember 2019, kata seorang sumber.
Perusahaan berharap tidak melakukan pertemuan pra-launcing dengan investor institusional sebelum rencana IPO terealisasi. Mengingat ukuran saham dan banyaknya investor yang sudah akrab dengan perusahaan. Diharapkan dana IPO yang dihimpun bisa mencapai US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar.
Baca Juga: Demi mendorong impor, China dapat memangkas tarif tambahan pada produk pertanian AS
Rencana tersebut masih mempertimbangkan kondisi pasar. Sebelumnya perusahaan sudah siap untuk IPO pada akhir Agustus lalu, tetapi menunda nya karena kondisi keuangan dan politik di Hong Kong belum stabil setelah berbulan-bulan warga melakukan demokrasi anti-pemerintah.
Penawaran besar dari Alibaba, yang berpotensi sebagai tindak lanjut penjualan saham terbesar dalam tujuh tahun, menurut data Refinitiv. Hal ini memiliki implikasi pada likuiditas dalam sistem keuangan Hong Kong dan Hong Kong Interbank Ditawarkan Rate (HIBOR).
Mengingat, bahwa investor di pasar Hong Kong sering meminjam dana untuk mengantisipasi penjualan saham besar.
Kenaikan HIBOR pada gilirannya dapat mengangkat dolar Hong Kong yang dipatok terhadap dolar AS pada kisaran ketat 7,75 hingga 7,85. Untuk mempertahankan pasar, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), bank sentral, membeli dolar lokal jika terlalu lemah dan menjual untuk menahankan likuiditas.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS Pompeo sebut Partai Komunis China sebagai ancaman