Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada hari Rabu (30/10) meningkatkan retorika AS terhadap China dengan menyatakan bahwa AS menargetkan Partai Komunis China yang berkuasa, yang saat ini ingin mendominasi panggung internasional. Menurut Pompoe hal ini perlu dikonfrontasi.
Pernyataan Pompoe itu muncul di tengah upaya pemerintahan Donald Trump mengharapkan China mau menandatangani kesepakatan tahap pertama untuk mengakhiri perang dagang yang merusak dengan China bulan depan.
Baca Juga: Balas tindakan AS, China bakal perketat visa untuk warga negeri uak Sam
Kendati, Chile pada hari Rabu menarik diri sebagai tuan rumah KTT APEC dimana para pejabat AS berharap penandatanganan kesepakatan itu dilakukan.
Mengutip Reuters, Kamis (31/10), Pompeo mengatakan, AS telah lama menghargai persahabatan dengan orang-orang China dan ia menambahkan bahwa pemerintah Komunis tidak sama dengan orang-orang China.
"Mereka menjangkau dan menggunakan metode yang telah menciptakan tantangan bagi AS dan bagi dunia dan kita secara kolektif, kita semua harus menghadapi tantangan ini, terus," ujar Pompeo.
Ia menambahkan, sudah tidak realistis lagi kalau AS mengabaikan perbedaan mendasar antara dua sistem yang melandasi kedua negara, serta dampak perbedaan dalam sistem itu terhadap keamanan nasional AS.
Sementara itu, pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence menyerang China tentang catatan hak asasi manusia, perdagangan dan metode yang digunakan untuk memperluas pengaruh globalnya.
Baca Juga: Untuk mengakhiri penindasan atas muslim Uighur, AS batasi visa untuk pejabat China
Pompeo melanjutkan, Presiden AS Donald Trump tengah berjuang untuk bertarung di pemilihan Presiden AS tahun depan dan telah membunyikan alarm tentang China sejak hari pertama dia berkuasa.
"Hari ini, kami akhirnya menyadari sejauh mana Partai Komunis benar-benar memusuhi AS dan nilai-nilai kami dan kami dapat melakukan ini karena kepemimpinan Presiden Trump," tutur Pompeo.