Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Indiabulls benar-benar menjadi mesin uang bagi Sameer Gehlaut. Pasca-melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun 2004 silam, ekspansi Indiabulls kian melaju kencang bermodal dana IPO. Setahun pasca-melantai di bursa saham, Gehlaut masuk ke bisnis real estate, yang ternyata kian membawa keuntungan bagi perusahaannya. Hingga akhirnya, Gehlaut memutuskan memisahkan bisnis real estate dari Indiabulls Financial Service.
SAMEER Gehlaut kini mendapatkan status miliarder di usia yang masih tergolong muda. Dengan kapal bisnisnya, Indiabulls Group, ia memiliki kekayaan pribadi yang ditaksir Forbes mencapai US$ 3,2 miliar.
Indiabulls memang terbilang tumbuh cepat. Hal tersebut juga berkat langkah agresif Gehlaut dalam melebarkan bisnis lewat serangkaian aksi ekspansi. Terutama setalah Indiabulls Financial Services menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2004 silam. Dari sana, Gehlaut terus mengumpulkan dana secara teratur.
Dengan dana yang diperoleh, Gehlaut pun mendiversifikasi bisnisnya. Di samping itu, perluasan jaringan bisnis juga terus dilakukannya secara masif. Bahkan sejumlah pihak menilai ekspansi yang dilakukan Gehlaut cukup membingungkan.
Tidak jarang, Gehlaut memiliki jaringan di lokasi yang berdekatan. Padahal, pasar yang diincarnya pun sama. Namun, ia berkilah, langkah tersebut untuk menampung potensi bisnis yang besar dari perluasan bisnis yang ia jalankan.
Sebagai bagian dari ekspansi, Gehlaut pun masuk ke bisnis jasa pembiayaan. Mulai dari pembiayaan perumahan, pinjaman usaha, hingga kendaraan. Dengan luasnya jaringan yang sudah dimiliki, ia pun lebih mudah merangsek ke pasar ini.
Di tahun 2005, ia kembali berekspansi. Kali ini, Indiabulls masuk ke bisnis real estate dengan memenagkan proyek pemerintah di Lowe Parel. Melihat potensi yang besar dari bisnis real estate, Gehlaut merombak struktur bisnisnya dengan memisahkan bisnis real estate dari Indiabulls Financial Services.
Sejumlah langkah ekspansi pun kembali dilakukan Gehlaut. Mulai dari mengembangkan berbagai proyek real estate, sampai masuk ke sektor pendukungnya, seperti infrastruktur energi. Dalam waktu cepat, Indiabulls Group masuk ke jajaran dua puluh konglomerasi bisnis terbesar di India.
Tapi bisnis Indiabulls tak selamanya mulus. Pada tahun 2014, Gehlaut berpisah jalan dengan dua orang yang membangun awal bisnis Indiabulls bersamanya. Beberapa lini bisnis diambil oleh mantan rekan bisnisnya.
Gehlaut berdalih, kesepakatan itu diambil agar setiap orang bisa fokus membesarkan bisnis di lini yang masing-masing inginkan. Di sisi lain, perpisahan ini juga memperbesar kepemilikan saham Gehlautdi Indiabulls.
Bahkan selepas perpisahan itu, kelompok bisnis yang dipimpinnya makin tumbuh signifikan. Pada 2015, valuasi pasar dari Indiabulls Group mencapai INR 34.000 crore. Bagi perusahaan yang baru berusia 15 tahun, valuasi tersebut terbilang fantastis.
Beberapa ekspansi tetap Gehlaut jalankan, semisal membangun kawasan mewah senilai US$ 500 juta di Mumbai. Kawasan ini akan memiliki 300 apartemen yang harganya berkisar US$ 2 juta–US$ 15 juta.
Selain itu, dia juga membeli 40% saham OakNorth Bank yang berbasis di Inggris senilai US$ 100 juta. Ini adalah kali pertama perusahaan pembiayaan perumahan India membeli saham di sebuah bank di Inggris. Meski dinilai berani, namun hal ini pun disebut sebagai peluang bagi Indiabulls untuk makin menguatkan bisnisnya di pasar internasional.
Langkah ekspansi Gehlaut ke depan pun sepertinya masih cukup panjang, mengingat sejumlah proyek properti sedang dia siapkan. Ditambah lagi bisnis pembiayaan perumahan masih punya prospek yang bagus seiring besarnya jumlah populasi di India. Maka bukan tak mungkin, kekayaan pribadi Gehlaut di masa datang akan terus tumbuh.
(Selesai)
