kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Bisnis Viola Financial terdampak pasar finansial yang lesu (4)


Minggu, 08 September 2019 / 09:05 WIB
Bisnis Viola Financial terdampak pasar finansial yang lesu (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Viola Financial berkembang menjadi perusahaan finansial berbasis teknologi yang disegani oleh para kompetitornya. Setidaknya perusahaan ini sudah menawarkan layanan pengelolaan likuiditas ke lebih dari 25.000 sekuritas. Namun, tak selamanya perjalanan Viola Financial berjalan mulus. Kondisi pasar keuangan global yang tidak kondusif berdampak pada bisnisnya. Tapi Vincent Viola memiliki sejumlah strategi untuk tetap bertahan lewat berbagai langkah akuisisi.

Pundi-pundi kekayaan Vincent Viola kini banyak bersumber dari perusahaan yang didirikannya tahun 2008 silam yakni Virtu Financial. Dalam laman resminya, Virtu Finance memiliki keahlian di bidang teknologi dan pengelolaan likuiditas. Setidaknya, perusahaan ini sudah menawarkan layanan ke lebih dari 25.000 sekuritas di lebih dari 235 titik wilayah.

Virtu Financial juga mengklaim memiliki teknologi di bidangnya sehingga dapat menciptakan pasar yang lebih efisien dan stabil. Perkembangan bisnis Virtu Financial juga cukup positif, paling tidak hingga kuartal II-2019. Tercatat, akhir semester I-2019 perusahaan ini berhasil mendapatkan pendapatan dari hasil perdagangan mencapai US$ 238,9 juta. Perusahaan ini mencatatkan total laba sebelum pajak sebesar US$ 89,2 juta di kuartal II 2019 lalu.

Kendati demikian, paruh pertama tahun ini mungkin belum menjadi kabar baik bagi Viola untuk meraup cuan dari bisnisnya. Sebabnya, berdasarkan laporan presentasinya, total pendapatan perusahaan ini dari hasil perdagangan saham justru turun 24,27% secara year on year (yoy).

Namun, Viola berupaya untuk menggenjot bisnis salah satunya dengan melakukan beberapa rencana ekspansi. Terbukti, di tahun 2019 ini total belanja modal yang dianggarkan perusahaan ini sudah mencapai US$ 26,47 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 18,93 juta. Arus kas perusahaan ini juga masih cukup lebar yaitu mencapai US$ 666,65 juta, jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 257,48 juta.

Hal ini menandakan Viola sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan ini punya banyak amunisi untuk memperbaiki kinerja di tengah kondisi pasar yang tidak selalu positif.

Hanya, baru-baru ini Virtu dilanda sentimen negatif oleh sebagian besar investor di pasar, pasca hengkangnya Direktur Keuangan Joseph Mulluso awal kuartal III 2019.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×