Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Black & Veatch pada akhir Januari 2016 lalu telah menyelesaikan proyek EPC (engineering, procurement, and construction) perdananya untuk Therma South Unit 1 & 2 di dekat Kota Davao, Filipina. Proyek ini merupakan fasilitas listrik besar pertama yang dibangun dalam hampir 10 tahun di Mindanao.
Penambahan 300 megawatt pada jaringan listrik ini diharapkan dapat membantu meringankan pemadaman listrik yang dihadapi oleh jutaan penduduk Mindanao sehari-hari.
"Keberhasilan menyelesaikan pembangkit listrik ini tepat pada waktunya, sesaat sebelum memasuki musim kemarau yang akan mempengaruhi pasokan daya listrik saat ini yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air di kawasan tersebut," ujar Todd Edsall, Project Manager Black & Veatch dalam siaran persnya, Selasa (2/2).
Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan kubah batubara pertama di Asia Tenggara yang dirancang sesuai dengan persyaratan lingkungan yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina. Fungsi utamanya adalah untuk meminimalkan luas permukaan di mana debu batubara dapat menempel dan untuk menyimpan pasokan bahan bakar pembangkit listrik dengan aman.
Black & Veatch memegang proyek ini secara keseluruhan termasuk manajer komisioning untuk 300 megawatt yang dihasilkan dari sistem pembakaran fluidized bed pembangkit listrik tenaga batubara ini. Selain layanan manajemen lokasi proyek dan komisioning, Black & Veatch juga bertanggungjawab dalam menyediakan solusi EPC untuk penanganan material, proteksi kebakaran pembangkit listrik dan pipa lepas pantai untuk air pendingin.
Sampai saat ini, lebih dari 20 perusahaan utilitas dan koperasi listrik telah mendaftar untuk menerima daya listrik dari Therma South tersebut.
