kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Bombardier Peringatkan Kanada Soal Peninjauan Ulang Kontrak F-35 Dapat Jadi Bumerang


Selasa, 18 Maret 2025 / 21:08 WIB
Bombardier Peringatkan Kanada Soal Peninjauan Ulang Kontrak F-35 Dapat Jadi Bumerang
ILUSTRASI. Lockheed Martin F-35 Lightning II


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MONTREAL. Kepala Eksekutif Bombardier Inc., Eric Martel, memperingatkan bahwa keputusan Kanada untuk meninjau kembali kontrak pembelian jet tempur F-35 dari Lockheed Martin Corp. dapat berdampak negatif terhadap hubungan dengan Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah acara bisnis di Montreal.

“Membatalkan F-35 mungkin merupakan ide yang bagus, tetapi kita perlu mempertimbangkannya dengan matang. Kita memiliki kontrak dengan Pentagon, apakah akan ada dampak timbal balik?” ujar Martel.

Baca Juga: Makin Panas! PM Kanada yang Baru Minta Tinjau Ulang Pembelian F-35 dari AS

Bombardier telah berinvestasi di sektor pertahanan dengan mengubah jet komersial menjadi pesawat militer. Perusahaan ini saat ini memiliki dua kontrak dengan pemerintah AS untuk penyediaan pesawat komunikasi dan pesawat pengintai.

Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, memerintahkan peninjauan ulang kontrak pembelian 88 jet F-35 senilai C$19 miliar (US$13,3 miliar) yang telah disepakati pada 2023. Pemerintah menegaskan bahwa evaluasi ini bertujuan memastikan kontrak tersebut menguntungkan bagi warga Kanada dan Angkatan Bersenjata Kanada.

Keputusan ini muncul di tengah ketegangan perdagangan antara Kanada dan AS, setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 25% pada beberapa impor Kanada, termasuk aluminium dan baja. Trump juga mengkritik rendahnya belanja militer Kanada dan menyatakan bahwa negara tersebut bergantung pada AS untuk keamanannya.

Martel mengakui ketergantungan Kanada terhadap AS dalam sektor pertahanan. “Kami telah bergantung pada AS dalam waktu lama,” katanya.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, PM Kanada Minta Tinjau Ulang Pembelian F-35 dari AS

Pada 2023, Kanada memutuskan untuk membeli hingga 16 pesawat pengintai militer dari Boeing Co. senilai lebih dari US$7 miliar, mengesampingkan proposal dari Bombardier.

Saham Bombardier sendiri telah turun 18% sejak Trump terpilih kembali pada 5 November 2024, meskipun secara keseluruhan masih naik sekitar 50% dalam setahun terakhir.

Pada Februari 2024, Bombardier menunda pengumuman prospek keuangan tahunannya karena ketidakpastian terkait tarif perdagangan. Sekitar 60% pendapatan Bombardier berasal dari AS, dengan pesawat yang diproduksi dan dikirim berdasarkan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

Bombardier memiliki rantai pasokan yang luas, termasuk lebih dari 2.800 pemasok yang berbasis di 47 negara bagian AS.

Baca Juga: Belum Banyak Manfaat Ekonomi, Mensetneg Bakal Tinjau Ulang Dua BLU Ini

Banyak komponen utama jet andalan mereka, Global 7500, diproduksi di AS, seperti sayap di Texas, avionik di Iowa, dan mesin di Indiana. Meskipun lebih dari separuh biaya produksinya berasal dari AS, perakitan akhir dilakukan di Kanada, yang membuatnya terkena tarif impor AS.

Martel menegaskan bahwa dua pertiga ekspor industri kedirgantaraan Kanada bergantung pada pasar AS, sehingga keputusan perdagangan dan pertahanan kedua negara akan berdampak signifikan pada industri tersebut.

Selanjutnya: Produsen Obat Eropa Minta Tak Dikenai Tarif Impor AS

Menarik Dibaca: Official Trailer dan Poster Penjagal Iblis: Dosa Turunan Dirilis, Tayang 30 April


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×