Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Pemesanan saham penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) Saudi Aramco dari investor institusi mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,95 kali.
Melansir Reuters, Rabu (4/12), pesanan investor institusi terhadap saham IPO tersebut telah mencapai 189,04 miliar riyal atau setara US$ 50,4 miliar. Hal itu disampaikan oleh penasehat keuangan yang digandeng Aramco untuk menggelar aksi korporasi tersebut.
Baca Juga: Masih dua hari lagi, IPO Saudi Aramco oversubscribed dua kali lipat lebih
Penawaran saham IPO Aramco terhadap investor institusi telah dilakukan sejak 17 November dan ditutup pada 4 Desember. Pembeli institusi biasanya adalah manajer investasi, perusahaan asuransi atau dana pensiun.
Aramco berencana melakukan IPO dengan menjual sekitar 1,5% sahamnya dengan target perolehan dana segar sebesar US$ 25,6 miliar.
Menurut Samba Capital, NCB Capital dan HSBC Arab Saudi, perusahaan minyak raksasa itu telah menerima pemesanan atas saham IPO sekitar 5,9 miliar lembar dari sejumlah institusi selama 17 hari pertama penawaran.
Biasanya, IPO di Arab Saudi cenderung subscribe berkali-kali, meskipun jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari listing Aramco berarti lebih sulit untuk membandingkan tingkat permintaan.
Baca Juga: Heboh gelombang penahanan di Arab Saudi, reputasi putra mahkota semakin tercoreng
IPO terbesar di Arab Saudi adalah National Commercial Bank (NCB) pada 2013 dengan mengumpulkan dana segara US$ 6 miliar kala itu. Pemesanan saham IPO tersebut mengalami kelebihan permintaan berkali lipat.
Aramco sebelumnya menyebut sebanyak 0,5% dari saham IP akan dialokasikan untuk investor ritel dan menyisakan 1% atau sebanyak 2 miliar saham untuk pembeli institusi. Kesepakatan itu bisa menjadi IPO terbesar di dunia jika bisa menghasilkan dana segar di atas IPO Alibaba sebesar US% 25 miliar pada tahun 2014.
Manajer utama IPO Aramco tersebut tidak memberikan rincian siapa investor institusional yang melakukan pemesanan. Akan tetapi dalam pernyataan terpisah pekan lalu, Samba Capital mengatakan sebagian besar pesanan datang dari perusahaan dan lembaga pendanaan Arab Saudi. Investor asing hanya menyumbang 10,5% dari penawaran pada 28 November.
Baca Juga: Likuiditas Perbankan Ketat, Ini Saran Bagi Investor yang Mau Beli Saham Bank
Adapun penawaran terhadap investor ritel membukukan pemesanan sebabnya 47,4 miliar riyal atau kelebihan permintaan sebanyak 1,5 kali.
Kerajaan Arab Saudi telah mengurangi rencana IPO aslinya, membatalkan roadshow internasional untuk fokus pada pemasaran penawaran kepada sekutu Arab Teluk yang kaya.
Adapun dana IPO ini rencananya akan digunakan untuk mendukung program Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dari minyak.