kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bos IMF pastikan Olimpiade Tokyo tidak akan merugikan ekonomi Jepang


Rabu, 31 Maret 2021 / 10:26 WIB
Bos IMF pastikan Olimpiade Tokyo tidak akan merugikan ekonomi Jepang
ILUSTRASI. Pembawa Grand Start Estafet Obor Olimpiade Tokyo 2020 Nadeshiko Japan, atlet tim sepak bola perempuan nasional Jepang, memimpin estafet obor di Naraha, prefektur Fukushima, Jepang, Kamis (25/3/2021).


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menegaskan bahwa pegelaran Olimpiade Tokyo tidak akan mempengaruhi upaya pemulihan ekonomi Jepang yang cukup terpuruk selama pandemi.

Georgieva pada hari Selasa (30/3), meyakinkan bahwa secara umum Olimpiade Tokyo tidak akan merugikan ekonomi Jepang meski digelar tanpa penonton dari luar negeri. Ia turut memuji reaksi cepat pemerintah Jepang dalam mengendalikan virus corona.

"Dari segi dampak ekonomi, itu akan sangat kecil. Kami telah melakukan beberapa perhitungan dan kami menyimpulkan bahwa itu tidak akan merugikan pemulihan (ekonomi) Jepang," ungkap Georgieva kepada Kyodo News.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Jepang tahun ini, bos IMF mengatakan bahwa Jepang bisa mengalami pertumbuhan hingga 3,1% tahun ini. Perkiraan resmi dari IMF baru akan dirilis minggu depan.

Awal bulan ini panitian penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo secara resmi memutuskan akan melarang penonton dari negara lain karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Jepang-AS: Kepulauan Senkaku berada di dalam pengawasan kami

Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran terkait berkurangnya sumber pemasukan bagi Jepang yang awalnya diprediksi akan sangat tinggi dari sektor pariwisata. Sayangnya, olimpiade yang awalnya diagendakan pada tahun 2020 mesti diundur hingga tahun ini akibat pandemi.

Georgieva mengatakan Jepang juga telah merespon dengan baik, cepat dan efektif baik terhadap krisis kesehatan dan penurunan ekonomi yang dipicunya melalui cara-cara seperti stimulus fiskal dan pelonggaran moneter secara besar-besaran.

"Masih akan ada ratusan juta penonton dari beragam kalangan, dan Jepang memiliki sumber pendapatan yang sangat beragam dan dinamis, tidak bergantung pada pendapatan dari olimpiade," sambung Georgieva.

Respon kuat dan cepat Jepang menurutnya telah membantu dunia untuk mencegah hasil yang jauh lebih buruk dalam krisis ini. Georgieva juga menyarankan Jepang untuk lebih banyak berkolaborasi dengan AS dan China sebagai dua pemimpin ekonomi dunia saat ini.

IMF sebagai lembaga keuangan internasional memiliki peran untuk menyediakan ruang untuk dialog. Kolaborasi global dalam hal ekonomi adalah satu-satunya cara bagi kita untuk memiliki dunia yang lebih sejahtera, ungkap Georgieva.

Selanjutnya: Jepang pertimbangkan Olimpiade Tokyo tahun ini tanpa penonton dari luar negeri



TERBARU

[X]
×