kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bukan Lagi Operasi Militer Khusus, Kata Perang Semakin Sering Digaungkan di Rusia


Sabtu, 10 Juni 2023 / 08:59 WIB
Bukan Lagi Operasi Militer Khusus, Kata Perang Semakin Sering Digaungkan di Rusia
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin kini lebih sering menggunakan kata perang ketimbang operasi militer khusus. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia telah berperang di Ukraina selama lebih dari 15 bulan. Sebelumnya, aksi penyerangan Rusia ke Ukraina disebut Kremlin sebagai operasi militer khusus. Akan tetapi, kini hal itu berubah. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin lebih sering menggunakan kata "perang".

Melansir Reuters, pada saat Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, dia menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" - sebuah eufemisme yang sering digunakan oleh Kremlin, menteri Rusia, dan media pemerintah, bahkan menciptakan akronim baru Rusia, "SVO".

Menyebut konflik sebagai perang secara efektif dilarang dilakukan media Rusia oleh serangkaian undang-undang yang sangat luas tak lama setelah invasi. Media Rusia diperintahkan untuk tidak menggunakan kata perang. Sejauh ini mereka telah mematuhinya atau mendapatkan sanksi ditutup.

Namun, menurut transkrip pernyataan Kremlin, sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan Rusia sebagai serangan besar pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Putin pekan lalu menggunakan kata "perang" sebanyak empat kali dalam kaitannya dengan Ukraina. 

Baca Juga: Rusia: Ukraina Batal Berdamai dengan Rusia Karena Menerima Tekanan dari AS

"Tidak peduli apa yang kami katakan, mereka akan selalu mencari kesalahan di Rusia, tetapi ini tidak benar: kami tidak melancarkan perang ini, saya ulangi, pada tahun 2014 - rezim Kyiv melancarkan perang di Donbas," kata Putin.

Pernyataan itu ditunjukkan oleh siaran televisi negara bagian Rossiya slot hari Minggu. Koresponden Kremlin Pavel Zarubin mengatakan kepada pemirsa bahwa Putin mencurahkan banyak waktu untuk konflik di belakang layar.

Konflik di timur Ukraina dimulai pada 2014 setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan di Ukraina dan Rusia menganeksasi Krimea, dengan pasukan separatis yang didukung Rusia memerangi angkatan bersenjata Ukraina.

Pada Hari Kemenangan 9 Mei, ketika Rusia memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, Putin mengatakan kepada para veteran di Lapangan Merah: "Perang nyata telah dilancarkan lagi melawan Tanah Air kita."

Baca Juga: Ukraina Tolak Seruan untuk Gencatan Senjata, Ini Alasannya



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×