Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. China mempertimbangkan untuk mengurangi dan bahkan menghentikan pembelian surat utang negara Amerika Serikat (AS) atau US Treasuries, menyusul kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang memberlakukan tarif impor kepada produk-produk China.
Mengutip Bloomberg, Jumat (23/3(, Duta Besar China untuk AS, Cui Tiankai mengatakan, sebagai respon awal atas kebijakan Trump, pemerintah China akan mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk di antaranya mengurangi pembelian US Treasuries.
“Itu sebabnya kami percaya setiap tindakan sepihak dan sikap proteksionis akan merugikan semua orang, termasuk AS sendiri. Itu pasti akan merugikan kehidupan sehari-hari orang-orang kelas menengah Amerika dan perusahaan-perusahaan Amerika serta pasar keuangan AS,” ungkap Cui, dilansir dari Bloomberg.
China adalah kreditur asing terbesar AS. Negara tirau bambu ini memegang US Treasuries senilai US$ 1,17 triliun per Januari 2018 atau sekitar 19% dari semua kepemilikan asing US Treasuries.
Jika opsi pengurangan dan penghentian pembelian US Treasuries dilaksanakan oleh pemerintah China maka AS akan sangat terpukul. Dengan defisit anggaran yang diperkirakan akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang dan pemotongan pajak yang disetujui pada bulan Desember 2017 lalu, diperkirakan akan merugikan pendapatan AS.