Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Bursa saham Asia dibuka relatif tenang pada awal pekan ini, Senin (15/9/2025), menjelang pekan yang padat agenda kebijakan moneter global.
Pasar menilai hampir pasti Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan kembali melanjutkan siklus pelonggaran suku bunga, sekaligus memberi sinyal kemungkinan adanya serangkaian pemangkasan lanjutan.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat pada Senin (15/9/2025). Ini Sentimen Pendorongnya
Selain The Fed, pekan ini juga akan diwarnai keputusan bank sentral lain. Bank of Canada diperkirakan memangkas bunga 25 basis poin.
Sementara Bank Rakyat China (PBoC) mungkin memangkas salah satu suku bunga acuannya di tengah ekonomi yang lesu. Sebaliknya, Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE) diperkirakan menahan kebijakan.
Pasar kini sepenuhnya memperkirakan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4,0%–4,25%. Probabilitas pemangkasan yang lebih agresif 50 basis poin hanya sekitar 4%.
Fokus lain adalah proyeksi suku bunga (dot plot) serta arahan dari Ketua The Fed Jerome Powell mengenai arah kebijakan berikutnya.
Saat ini, kontrak berjangka sudah mengantisipasi pemangkasan total 125 basis poin, sehingga pernyataan yang kurang dovish bisa mengecewakan pasar.
“Kami memperkirakan Powell akan menegaskan risiko pelemahan tenaga kerja meningkat, sehingga setelah memangkas 25 bps, kemungkinan besar dia akan mengarahkan ke pemangkasan beruntun pada pertemuan selanjutnya,” ujar Andrew Hollenhorst, Chief U.S. Economist Citi.
Dari sisi politik, Presiden Donald Trump kembali menyerang The Fed. Ia menyebut Powell “tidak kompeten” dan menyalahkannya atas tekanan di pasar perumahan.
Baca Juga: IHSG Masih Berpeluang Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (15/9)
Pergerakan Pasar Asia
Libur pasar di Jepang membuat perdagangan Asia sepi. Euro relatif stabil di US$ 1,1727, sementara dolar AS sedikit menguat ke ¥147,77. Indeks berjangka Eurostoxx 50 naik 0,2%, FTSE turun 0,2%, dan DAX flat.
Futures Nikkei diperdagangkan di 44.570, sedikit di bawah penutupan kas pekan lalu 44.768, setelah menguat lebih dari 4% sepanjang pekan lalu.
Bursa Korea Selatan naik 0,4% ke rekor baru setelah melompat hampir 6% pekan lalu, ditopang optimisme investor terhadap teknologi AI dan reformasi pasar domestik.
Indeks MSCI Asia Pasifik (di luar Jepang) turun tipis 0,1%.
Obligasi, Komoditas, dan Data Ekonomi
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bertahan di 4,07%, setelah sempat menyentuh level terendah lima bulan di 3,994% minggu lalu.
Tren melemahnya data ketenagakerjaan memperkuat spekulasi pelonggaran agresif The Fed.
Data penting pekan ini mencakup penjualan ritel, output industri, perumahan, hingga klaim pengangguran AS.
Baca Juga: Inilah Faktor-Faktor yang Bakal Mempengaruhi IHSG pada Senin (15/9) Menurut 3 Analis
Dari China, rilis penjualan ritel dan produksi industri dijadwalkan Senin ini, dengan ekspektasi perbaikan terbatas.
Sementara itu, pejabat AS dan China memulai putaran baru pembicaraan dagang di Madrid.
Trump mengatakan masih menegosiasikan batas waktu divestasi TikTok serta mendesak sekutu Washington untuk mengenakan tarif terhadap impor asal China terkait pembelian minyak Rusia.
Harga minyak relatif datar, dengan Brent di US$ 67,01 per barel dan WTI naik tipis ke US$ 62,77 per barel.
Harga emas turun 0,1% ke US$ 3.639 per ttroi ons, tidak jauh dari rekor tertinggi pekan lalu US$ 3.673,95 per troi ons.