Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan pembuat mobil asal China, BYD Automobil Co bersiap menjual kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Jepang awal tahun 2023.
Seperti dilansir Reuters, Senin (5/12), divisi BYD cabang Jepang menyebut akan mulai menjual kendaraan listrik baterai (BEV) pertamanya di Negeri Sakura awal tahun depan. Penjualan ke Jepang lantaran BYD ingin meningkatkan rencananya menjual atau menyediakan mobil yang diproduksinya ke seluruh pasar utama.
BYD akan meluncurkan kendaraan sport listrik, ATTO 3, di Jepang mulai 31 Januari 2023. Mobil tersebut memiliki jarak jelajah hingga 485 kilometer dan akan dipatok seharga ¥ 4,4 juta atau setara US$ 32.735,66. Sebagai perbandingan, model standar Leaf elektrik buatan Nissan Motor Co memiliki daya jelajah 322 kilometer dengan harga sekitar ¥3,7 juta.
BYD cabang Jepang berencana memperkenalkan dua model mobil lagi pada akhir tahun 2023. Selain itu, BYD juga akan membuka lebih dari 100 dealer di Jepang sampai akhir tahun 2025.
Baca Juga: BYD China akan Ekspor 10.000 Unit Kendaraan Listrik ke Meksiko Tahun 2023
Di Jepang, model hibrida bensin-listrik tetap lebih populer daripada model BEV. Namun, pangsa kendaraan bertenaga listrik diperkirakan akan tumbuh, sebagian karena pembuat mobil non-Jepang seperti BYD dan Volkswagen masuk ke pasar Jepang.
Kepala eksekutif BYD Auto Japan Inc Atsuki Tofukuji mengatakan, divisi BYD cabang Jepang berencana mendirikan diler mulai akhir Januari 2023 di 22 kota dengan mencakup 47 prefektur.
Sementara, pembuat mobil asal Jepang justru baru-baru ini dikritik oleh aktivis dan investor hijau. Mereka mengecam perusahaan pembuat mobil Jepang karena tidak memprioritaskan kendaraan listrik dengan cukup cepat.
Salah satunya, Toyota Motor Corp baru mulai meluncurkan kendaraan listrik pertama yang diproduksi secara massal bZ4X pada bulan Mei 2022. Namun, kendaraan listrik itu bukan sebagai hak milik konsumen, hanya sebagai sewa saja yang ditawarkan di pasar domestik Jepang.
Sewa kendaraan itu mengenakan biaya ¥ 106.700 per bulan selama empat tahun pertama dalam kontrak 10 tahun. Namun, selang kurang lebih dua bulan, kendaraan itu malah terpaksa ditarik kembali karena masalah keamanan.
Toyota kemudian mulai memproduksi lagi pada bulan Oktober 2022. Toyota juga telah mempertimbangkan kendaraan listriknya untuk mulai kembali bersaing di pasar domestik Jepang.
Baca Juga: Mobil Listrik Keluaran Mercedes-Benz Kian Murah di China