CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cabut dari Google, berkibar berkat Instagram (3)


Kamis, 20 April 2017 / 11:04 WIB
Cabut dari Google, berkibar berkat Instagram (3)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Ketertarikan terhadap dunia teknologi dan komputer lahir dalam diri Kevin Systrom sejak usia dini. Di masa kecil, pendiri aplikasi Instagram ini bahkan telah memiliki kemampuan meretas sistem saking mencintai gim Doom 2. Kejeniusan di bidang komputer terus berkembang seiring dengan berkuliah di jurusan management science and engineering Stanford. Systrom memperkaya pengalaman dengan meracik berbagai aplikasi hingga akhirnya menciptakan Instagram.

Seperti kebanyakan anak kecil, Kevin Systrom memiliki hobi bermain gim. Salah satu permainan yang paling dia gemari yakni Doom 2.

Mengutip laman situs The Famous People, permainan ini disebut-sebut yang membuatnya tertarik dengan dunia komputer, bahkan saat masih duduk di bangku sekolah. Boleh dibilang, hampir sebagian besar masa kecilnya dipergunakan untuk mempertajam kemampuannya mengotak-atik program komputer.

Kabarnya, Systrom mampu meretas sistem permainan Doom 2 Doom 2. Tujuan Systrom kala itu yakni untuk membuat seri khusus buatannya. Pria kelahiran Holliston, Massachusetts ini juga bahkan pernah meretas aplikasi pengirim pesan instan AOL Instant Messsenger. Ini dilakukan untuk mengelabui temannya.

Kejeniusan Systrom di dunia komputer semakin terasah ketika masuk kuliah jurusan management science and engineering. Beruntungnya lagi, Systrom berasal dari keluarga yang memberikan dukungan luar biasa terhadap minatnya itu.

Dukungan keluarga inilah yang akhirnya menjadikan Systrom sebagai sosok yang inovatif, kreatif dan visioner dalam mengeksekusi ide-ide segar sejak masih di usia muda. Lebih lanjut, sejak dulu Systrom telah menunjukkan keterampilan yang jauh di atas rata-rata teman sebayanya.

Misalnya saja ketika berkuliah di Universitas Stanford. Systrom menjadi salah satu dari 12 orang yang ditunjuk oleh pihak universitas untuk mengambil bagian dalam kegiatan yang disebut Mayfield Fellows Program.

Ini merupakan program yang memberikan pengetahuan lebih mendalam serta pelatihan pengembangan wirausaha berbasis teknologi. Lewat partisipasinya dalam program itulah akhirnya Systrom tertarik untuk terjun ke dalam dunia sosial media dan mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan bernama Odeo sebagai karyawan magang.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×