kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.689   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.682   -29,01   -0,33%
  • KOMPAS100 1.185   -8,43   -0,71%
  • LQ45 849   -6,08   -0,71%
  • ISSI 310   -0,46   -0,15%
  • IDX30 438   -4,02   -0,91%
  • IDXHIDIV20 508   -5,67   -1,11%
  • IDX80 132   -0,99   -0,74%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 140   -1,59   -1,12%

Cadangan Emas Bank Sentral Tiongkok Kian Gemuk


Selasa, 09 Desember 2025 / 06:54 WIB
Cadangan Emas Bank Sentral Tiongkok Kian Gemuk
ILUSTRASI. Seorang aanita berjalan melewati markas besar PBOC di Beijing, China 21 Juni 2013. 


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank sentral China Peoples Bank of China (PBOC) kembali menambah cadangan emas pada November 2025, memperpanjang tren akumulasi jadi 13 bulan berturut-turut. Menurut data resmi, PBOC membeli emas 30.000 ons troi, setara 0,93 ton emas, pada bulan tersebut.

Menurut laporan Reuters (8/12), penambahan ini membuat total cadangan emas PBOC mencapai 74,12 juta ons troi atau 2.305,6 ton. Langkah berkelanjutan ini mencerminkan strategi China untuk mendiversifikasi cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Selain itu, China juga mulai menawarkan fasilitas penyimpanan emas bagi bank sentral lain. Langkah ini menandai ambisi negara ini menjadi pusat baru dalam ekosistem perdagangan emas global.

World Gold Council(WGC) mencatat pembelian emas oleh bank sentral global kembali meningkat pada Oktober, setelah sempat melambat di pertengahan tahun. Pembelian bersih mencapai 53 ton, menjadi level bulanan tertinggi pada 2025.

Baca Juga: Tebak Buah Manggis Arah Bunga The Fed

Secara kumulatif, pembelian resmi dari Januari hingga Oktober mencapai 254 ton. Walaupun lebih moderat dibandingkan dua tahun terakhir, bank sentral negara berkembang menjadi motor utama permintaan emas pada bulan Oktober. Negara seperti Brasil, Polandia, Uzbekistan, dan Turki mencatat pembelian signifikan sepanjang bulan tersebut.

WGC menilai emas masih menjadi instrumen lindung nilai yang penting di tengah ketidakpastian geopolitik, sengketa perdagangan global, serta kekhawatiran atas nilai jangka panjang mata uang fiat. Peningkatan ekspansi moneter dan kenaikan utang pemerintah di banyak negara turut memperkuat minat terhadap emas sebagai aset pelindung dari pelemahan mata uang.

Harga emas bertahan tinggi dalam beberapa bulan terakhir, stabil di atas US$ 4.000 per ons setelah sempat menyentuh puncak US$ 4.400 per ons pada Oktober. Kenaikan ini ditopang ekspektasi The Federal Reserve akan memangkas suku bunga.

Baca Juga: Langkah Kontroversial: Trump Restui Chip Super Nvidia Masuk China

Selanjutnya: Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

Menarik Dibaca: Xiaomi 17 Ultra Mengusung Lensa Telefoto Periskop 200MP? Intip Infonya




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×