Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Para ilmuwan telah mengungkap keberadaan cadangan emas terbesar di dunia. Cadangan ini menyimpan sekitar 99,999% dari seluruh emas yang ada di Bumi.
Namun, meski lokasinya sudah diketahui, emas tersebut tidak dapat diambil dengan mudah, bahkan hampir mustahil untuk dijangkau.
Mengutip New Altas, Senin (9/6/2025), emas memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah dan budaya manusia. Emas bukan sekadar bahan pembuat perhiasan atau koin.
Filsuf Ralph Waldo Emerson pernah mengatakan, "Keinginan akan emas bukanlah untuk emas itu sendiri, melainkan demi kebebasan dan manfaat yang bisa diperolehnya."
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Tanda-tanda Struktur Tersembunyi di Dalam Inti Bumi
Sepanjang sejarah, emas telah membentuk dan menjatuhkan kerajaan, menopang ekonomi global, bahkan menjadi obsesi pribadi yang melampaui nilai pasar, sebagaimana digambarkan dalam kisah James Bond yang diikat di bawah sinar laser.
Keistimewaan emas tidak hanya terletak pada kilaunya, tetapi juga pada sifat fisiknya yang luar biasa: mudah dimurnikan, tahan terhadap korosi dan noda, tidak beracun, mudah diuji, serta stabil pada suhu yang wajar.
Emas juga sangat lunak, memiliki konduktivitas tinggi terhadap panas dan listrik, serta banyak digunakan dalam industri modern.
Meski langka, emas tidak terlalu sulit ditemukan. Sepanjang sejarah manusia, sekitar 216.000 ton emas telah ditambang, cukup untuk membentuk kubus emas dengan sisi sepanjang 22 meter.
Karena emas nyaris tidak dapat dihancurkan, sebagian besar emas yang digunakan saat ini adalah hasil daur ulang, bahkan dari masa prasejarah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Mango Seed di Grow a Garden Roblox? Simak Caranya
Namun, jumlah pasti emas yang beredar tetap sulit dipastikan, karena emas sering kali disimpan secara pribadi, diselundupkan, atau diwariskan sebagai bentuk lindung nilai, seperti yang umum terjadi dalam budaya India.
Meski demikian, semua emas yang ada di permukaan Bumi hanyalah sebagian kecil dari total emas yang sesungguhnya. Para peneliti dari Universitas Göttingen menemukan bahwa mayoritas emas Bumi tersimpan jauh di dalam, tepatnya di inti cair planet ini.
Ini adalah hasil dari proses alam miliaran tahun lalu saat logam-logam berat, termasuk emas, tenggelam ke inti saat Bumi baru terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Emas tergolong unsur siderofil, yaitu unsur yang "menyukai" besi dan cenderung berikatan dengannya.
Karena inti Bumi terdiri dari besi dalam jumlah besar, emas pun ikut tertarik ke sana dan menetap di kedalaman ekstrem. Diperkirakan, jika semua emas di inti Bumi dapat diambil, cukup untuk melapisi seluruh permukaan planet ini setebal 0,46 meter.
Pertanyaannya, jika emas itu tidak bisa diakses, apa gunanya?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Gula Darah Rendah? Coba Lakukan Ini
Meski tak bisa langsung diambil, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sedikit demi sedikit, elemen-elemen dari inti Bumi, termasuk emas, bermigrasi ke permukaan melalui proses geologi.
Para ilmuwan menemukan bukti ini dengan meneliti rasio isotop rutenium dan tungsten pada batuan vulkanik dari Hawaii, Pulau Baffin, Galápagos, dan La Réunion. Mereka menemukan kelainan isotop rutenium yang mengindikasikan bahwa batuan tersebut berasal dari batas antara inti dan mantel Bumi.
Proses ini terjadi karena adanya arus konveksi yang membawa unsur dari inti ke mantel, kemudian ke kerak bumi melalui aktivitas vulkanik. Artinya, emas dari dalam Bumi memang perlahan-lahan naik ke permukaan, meskipun prosesnya memakan waktu ratusan juta tahun.
Bagi yang tidak sabar menunggu, ada opsi lain: pergi ke asteroid. Beberapa asteroid, seperti 16 Psyche, merupakan sisa pembentukan tata surya dan sangat kaya logam.
Baca Juga: Penjelasan Chat Audio Grup WhatsApp dan Bagaimana Cara Menggunakan Fitur Tersebut
Jika asteroid ini benar-benar mengandung logam mulia seperti emas, nilainya bisa mencapai US$ 10.000 kuadriliun, menjadikannya incaran potensial dalam eksplorasi luar angkasa.
Jadi, meskipun emas di inti Bumi belum bisa kita sentuh, setidaknya kita tahu: kekayaan terbesar planet ini ada tepat di bawah kaki kita, menunggu waktu yang sangat, sangat lama untuk muncul ke permukaan.