Sumber: The Straits Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekelompok investor asal Amerika, yang dipimpin oleh pengusaha teknologi Jesse Tinsley, tengah bersaing untuk membeli TikTok, dengan dukungan dari YouTuber terkenal MrBeast (Jimmy Donaldson).
Kelompok ini telah mengamankan dana lebih dari US$20 miliar (sekitar Rp 324 triliun) untuk tawaran mereka, menandai langkah besar dalam negosiasi yang sedang berlangsung mengenai aplikasi media sosial populer tersebut.
Investor Kunci dan Dukungan
Kelompok ini telah menarik figur-figur penting di dunia teknologi untuk bergabung dalam usaha mereka, termasuk David Baszucki, pendiri dan CEO Roblox, dan Nathan McCauley, pendiri dan CEO Anchorage Digital.
Baca Juga: TikTok Gelontorkan Rp61,1 Triliun di Thailand, Siap Jadi Raksasa Digital Asia!
Keterlibatan tokoh-tokoh teknologi terkemuka ini memberikan kredibilitas dan kekuatan finansial yang signifikan bagi tawaran tersebut. Seorang juru bicara dari Anchorage Digital mengonfirmasi partisipasi McCauley, namun Roblox belum memberikan komentar terkait keterlibatan Baszucki.
Tawaran dan Persaingan
Tinsley mengungkapkan bahwa tawaran kelompoknya "jauh lebih tinggi" daripada tawaran US$20 miliar yang diperkirakan datang dari pembeli pesaing Project Liberty, yang dipimpin oleh mantan pemilik Los Angeles Dodgers Frank McCourt dan selebritas Shark Tank Kevin O'Leary. Tim Project Liberty memperkirakan bahwa diperlukan US$25 miliar untuk mengakuisisi TikTok.
Meskipun ada tawaran bersaing, masih belum jelas apakah kelompok Tinsley akan menjadi pesaing serius untuk aplikasi ini, mengingat negosiasi yang kompleks dan berkembang pesat.
ByteDance, perusahaan induk TikTok asal China, telah menyatakan bahwa bisnis TikTok di AS tidak untuk dijual, dan Tinsley mengonfirmasi bahwa kelompoknya belum melakukan komunikasi langsung dengan ByteDance, meskipun mereka terus berusaha untuk bernegosiasi.
Baca Juga: Donald Trump Umumkan Raksasa Teknologi AS dalam Pembicaraan Mengakuisisi TikTok
Implikasi Politik dan Hukum
Negosiasi terkait TikTok sangat dipengaruhi oleh iklim geopolitik. Sejak Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menunda penerapan undang-undang yang dapat melarang TikTok kecuali ByteDance melepaskan operasi TikTok di AS, telah terjadi upaya untuk mencari pembeli potensial dan struktur kesepakatan.
Hasil dari negosiasi ini bisa sangat penting dalam konteks lebih luas dari hubungan dagang AS-China, terutama karena TikTok dapat menjadi alat tawar yang penting dalam ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung.
Kelompok Tinsley percaya bahwa mereka dapat "menstabilkan TikTok" dan memastikan kelangsungan aplikasi tersebut di AS, dengan fokus pada integritas data dan keamanan pengguna di seluruh negara.
Dia menekankan bahwa tawaran kelompoknya akan didukung sepenuhnya oleh entitas-entitas yang berbasis di AS, dengan fokus untuk mengamankan data dan teknologi bagi pengguna di AS.
Baca Juga: Perusahaan Pangeran Saudi Incar Investasi TikTok di Tengah Spekulasi Akuisisi Musk
Keterlibatan MrBeast
Meskipun MrBeast secara terbuka mendukung tawaran ini, penting untuk dicatat bahwa dia belum sepenuhnya berkomitmen pada tawaran ini.
Seorang juru bicara MrBeast menjelaskan bahwa YouTuber tersebut sedang menjajaki beberapa peluang dan berbicara dengan berbagai pihak, dengan tujuan untuk bergabung dengan pembeli yang akhirnya menjadi penawar terdepan dalam perlombaan untuk membeli TikTok.
Seiring dengan berlanjutnya negosiasi, masih banyak ketidakpastian terkait posisi ByteDance, terutama karena opsi hukum untuk mencegah penjualan TikTok telah menipis.
Masih belum jelas apakah kelompok investor Tinsley dan strategi berbasis di AS mereka akan mampu meyakinkan ByteDance atau jika mereka akan terus mengejar jalur lain untuk memastikan TikTok tetap beroperasi di AS.