kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cara AS pancing kemarahan China: Dorong perwakilan Taiwan di WHO


Rabu, 06 Mei 2020 / 08:51 WIB
Cara AS pancing kemarahan China: Dorong perwakilan Taiwan di WHO
ILUSTRASI. Logo WHO. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Washington terus mendesak agar Taiwan bisa mengirimkan perwakilan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah pakar menilai, dalam suatu langkah yang diperkirakan akan semakin memperdalam keretakan dengan Beijing.

Ketika pandemi Covid-19 terus menyebar ke seluruh dunia, AS telah mempromosikan "keahlian luar biasa" Taiwan dalam memerangi penyakit dan mengerahkan sekutu-sekutunya - termasuk Jepang, Kanada, Australia, dan Uni Eropa - untuk mendukung partisipasi Taiwan dalam badan kesehatan global.

Melansir South China Morning Post, langkah-langkah Washington tentu sangat ditentang oleh Beijing. Pemerintah China memperingatkan bahwa peran resmi Taiwan di WHO akan melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok.

Baca Juga: Laporan intelijen: Skenario terburuk, China harus siap konfrontasi senjata dengan AS

Majelis Kesehatan Dunia, badan pembuat keputusan WHO, akan mengadakan pertemuan dua hari mengenai pandemi melalui telekonferensi pada akhir bulan ini.

Taipei telah menyatakan keinginannya yang kuat untuk menghadiri pertemuan itu. Akan tetapi, mereka mengatakan belum menerima undangan.

Dalam sebuah briefing berita di Jenewa pada hari Senin, Steven Solomon, pejabat hukum utama WHO, mengatakan bahwa WHO mengakui Beijing sebagai "satu-satunya perwakilan sah Cina", sesuai dengan kebijakan PBB sejak 1971.

Baca Juga: China siaga tinggi di Laut China Selatan, sebut Amerika sebagai biang onar!

"Keterlibatan ... pengamat Taiwan dalam majelis adalah pertanyaan bagi 194 negara anggota WHO. Ini bukan wewenang sekretariat WHO untuk memutuskan,” katanya.

Solomon mengatakan, WHO memahami bahwa sejumlah negara telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang masalah ini. “Akan tetapi, bukan peran staf WHO untuk terlibat dalam masalah geopolitik. Sebenarnya, prinsip-prinsip netralitas dan imparsialitas kami ada untuk menjauhkan kami dari masalah-masalah itu,” jelasnya.

Dia menambahkan, tahun lalu perwakilan Taiwan telah menghadiri delapan pertemuan WHO untuk para ahli dan enam acara informal. Selain itu, dua ahli medis Taiwan juga telah ambil bagian dalam konferensi video tahun ini untuk membahas pandemi.

Pada hari Sabtu, Liu Yuyin, juru bicara misi permanen Tiongkok di Jenewa, memperingatkan bahwa seruan agar Taiwan memainkan peran dalam majelis mengirim pesan yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di pulau itu dan mengkritik Washington karena "mempolitisasi" upaya global untuk memerangi pandemi.

Baca Juga: China ingin rilis pesawat bomber siluman jarak jauh anyar, tapi cemas akan hal ini

Liu merujuk pada panggilan konferensi oleh Menteri Kesehatan AS Alex Azar dengan pejabat kesehatan Taiwan pekan lalu di mana ia menyatakan dukungan penuh Amerika untuk Taiwan bergabung dengan acara WHO sebagai pengamat.

“Dengan melakukan hal tersebut, AS mempolitisasi pencegahan epidemi dan mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pasukan separatis di Taiwan, China. Tiongkok dengan tegas menentangnya,” kata Liu dalam sebuah pernyataan publik.

Baca Juga: Ini ancaman baru bagi kapal induk China: Rudal anti-kapal hipersonik buatan Jepang

Lai I-chung, presiden Prospect Foundation, sebuah think-tank pemerintah di Taipei mengatakan, selain untuk menyuarakan pencapaian Taiwan melalui platform WHO, AS sedang berusaha mendorong Taiwan untuk berpartisipasi dalam badan kesehatan global untuk melanggar 'aturan tak terucapkan' lama di WHO bahwa partisipasi Taiwan perlu persetujuan dari China,” kata.

Langkah seperti itu hanya akan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing yang hubungannya telah sangat tegang oleh kritik tentang bagaimana Beijing dan WHO menangani wabah tersebut, kata Lai.

Baca Juga: Kapal perang AS masuk ke perairan China, militer Tiongkok beri peringatan keras

Sekadar tambahan saja, mengutip Reuters, Taiwan dikecualikan dari WHO karena tekanan diplomatik dari China, yang menganggapnya hanya provinsi yang tidak patuh tanpa hak.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×