kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China ingin rilis pesawat bomber siluman jarak jauh anyar, tapi cemas akan hal ini


Senin, 04 Mei 2020 / 09:04 WIB
China ingin rilis pesawat bomber siluman jarak jauh anyar, tapi cemas akan hal ini
ILUSTRASI. Militer China. REUTERS/Stringer


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pesawat bomber strategis generasi baru China kemungkinan siap untuk pengiriman tahun ini. Akan tetapi, Beijing disebut-sebut tengah menimbang dampak perilisannya pada waktu yang kompleks terkait hubungan regional karena pandemi virus corona.

Melansir South China Morning Post, sumber-sumber militer China mengatakan, pesawat bomber siluman supersonik Xian H-20 -yang diperkirakan akan menggandakan jangkauan serangan negara itu- dapat membuat penampilan publik pertamanya di Zhuhai Airshow tahun ini pada November, jika pandemi corona cukup terkendali.

"Zhuhai Airshow diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan citra China dan keberhasilannya dalam pengendalian pandemi - memberi tahu dunia luar bahwa penularannya tidak berdampak besar pada perusahaan industri pertahanan China," kata sebuah sumber kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Wuih! Rusia terbangkan pesawat bomber berkemampuan nuklir di atas Laut Baltik

Hanya saja, lanjutnya, penampilan pesawat bomber di pertunjukan udara tahun ini dapat meningkatkan ketegangan secara langsung karena mengancam negara-negara yang berada dalam jangkauan serangannya, terutama Australia, Jepang dan semenanjung Korea.

"Pemimpin Beijing masih sangat hati-hati dalam mempertimbangkan apakah komisinya akan mempengaruhi keseimbangan regional, terutama karena ketegangan regional telah meningkat atas pandemi Covid-19," kata sumber lain.

Baca Juga: Hindari rudal Korut dan China, pesawat pembom AS tak lagi ditempatkan di Guam

Dia menambahkan, "Seperti rudal balistik antarbenua, semua pengebom strategis dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir ... jika China mengklaim telah mengejar kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa China membutuhkan senjata ofensif seperti itu?"

Seperti yang diketahui, ketegangan di wilayah itu memburuk dalam sebulan terakhir dengan perang kata-kata antara Beijing dan Washington tentang pandemi. Bahkan kedua belah pihak meningkatkan patroli angkatan laut Selat Taiwan dan laut China Selatan dan Timur.

Baca Juga: Ini ancaman baru bagi kapal induk China: Rudal anti-kapal hipersonik buatan Jepang

Departemen pertahanan AS memperkirakan jarak jelajah lebih dari 8.500 km (5.300 mil) untuk H-20, yang termutakhir dari 20 seri pesawat tempur generasi baru China, yang meliputi jet tempur siluman J-20, raksasa Y-20 transporter dan helikopter utilitas medium-lift Z-20.
Kedatangan H-20 akan menandai penyelesaian "triad nuklir" China dari rudal balistik antarbenua darat, rudal yang diluncurkan kapal selam dan senjata yang diluncurkan udara.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×