Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia kemudian mengikuti permainan bank. Kiyosaki meminjam uang dari bank dengan suku bunga tetap, membeli aset arus kas yang menutupi pembayaran utang, dan menggunakan lebih sedikit uang saya sendiri akan meningkatkan laba atas investasinya.
"Dalam perekonomian yang mengalami inflasi, jika pembayaran utang tetap, biayanya akan berkurang karena dolar kehilangan daya beli dan investasi serta pendapatan saya meningkat," paparnya.
Menurut Kiyosaki, alasan pertumbuhan investasi dan pendapatannya adalah karena dia membeli aset yang melindungi nilai terhadap inflasi.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan Aset yang Bisa Berikan Perlindungan di Masa Depan, Apa Itu?
Misalnya, di negara-negara dengan inflasi, harga sewa umumnya naik. Ketika seseorang membeli properti investasi, pembayaran utangnya tetap sama sementara harga sewa saya naik karena inflasi.
"Hal ini menciptakan lebih banyak arus kas. Saya berhutang pada bank hanya pembayaran yang disepakati. Meningkatnya biaya sewa mengalir langsung ke kantong saya," urainya.
Hal yang sama juga terjadi pada dunia usaha. Ketika harga barang naik bagi konsumen, dunia usaha dapat menyesuaikan harga mereka dan mendapatkan keuntungan dari inflasi.
Ini berhasil karena pemilik bisnis dan investor tidak menjual waktu. Mereka menjual produk yang melakukan lindung nilai terhadap inflasi dalam waktu yang relatif real-time. Mereka memegang kendali.
Sementara, karyawan tidak memiliki kendali atas produk—waktu—mereka juga tidak mengendalikan uang mereka (bank atau reksa dana).
"Satu hal lain yang saya lakukan untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi adalah berinvestasi pada komoditas. Baru-baru ini produk energi seperti minyak, merupakan investasi besar ketika terjadi inflasi. Tidak bagus bila terjadi deflasi," papar Kiyosaki.