Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
PERANCIS. Pemilik jaringan ritel terbesar kedua di dunia, Carrefour SA, kembali memangkas proyeksi keuntungan di 2010. Akibatnya, harga saham peritel asal Perancis ini jatuh 2,74%, pada perdagangan di Paris, hari ini.
Carrefour menurunkan proyeksi laba usahanya menjadi sekitar 3 miliar euro, atau turun sekitar 130 juta euro dari proyeksi sebelumnya.
Pemangkasan ini dilakukan terkait kinerja buruk dari unit superstore di Brazil yang lebih buruk dari perkiraan, sejak September. Biaya oeprasional di kawasan itu mencapai 110 juta euro. Selain itu juga dipengaruhi kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan di Italia, Yunani dan Spanyol.
"Acuan laba diperbaharui dan penurunan yang terjadi di Brasil menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas target keuangan jangka panjang Carrefour yang agresif," kata Christopher Hogbin, analis Sanford C. Bernstein, di London. Hogbin menurunkan target harga untuk Carrefour dari 40 euro per saham menjadi 36 euro per saham.
Kepala Eksekutif Carrefour, Lars Olofsson menyebut kesalahan memanajemen sebelumnya di Brasil tidak akan mempengaruhi target kontribusi Carrefour untuk tahun 2013 dan 2015.
Namun, Olofsson mengakui, Carrefour telah kehilangan pangsa pasar di Perancis sejak September sebagaimana pesaing membuka lebih banyak toko, sedangkan deflasi harga jelas menekan margin. "Tapi kita akan mampu mengangkat margin di 2010 dibandingkan 2009 di Perancis, sebab pangsa pasar peritel pada dasarnya akan meningkat," imbuhnya.