Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Instagram juga mengumpulkan data riwayat pembelian, informasi finansial, lokasi, info kontak, riwayat penelusuran, hingga konten pengguna untuk keperluan iklan pihak ketiga.
Di samping itu, Instagram juga menggunakan data yang dikumpulkannya untuk tujuan analitik, iklan atau tujuan pemasaran pengembang, hingga personalisasi produk.
"Pantas saja, ada begitu banyak konten yang dipromosikan di feed pengguna," tulis pCloud dalam blog resminya.
"Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, ini mengkhawatirkan bahwa Instagram merupakan pusat berbagi data pengguna dalam jumlah yang begitu besar," lanjut pCloud.
Perusahaan induk Instagram, Facebook dalam riset tersebut berada di posisi kedua, sebagai aplikasi yang paling invasif karena melacak 55% data penggunanya.
Baca Juga: Cara melakukan panggilan telepon dan video via WhatsApp Desktop
Jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini juga diketahui membagikan 57% data pengguna yang dikumpulkannya kepada pihak ketiga.
Berikut daftar 20 aplikasi yang paling banyak melacak data penggunanya alias paling invasif versi pCLoud.
1. Instagram
2. Facebook
3. Uber Eats
4. Trainline
5. eBay
6. LinkedIn
7. Twitter
8. Youtube
9. YouTube Music
10. Grubhub