kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.160   40,00   0,25%
  • IDX 7.057   73,30   1,05%
  • KOMPAS100 1.054   14,06   1,35%
  • LQ45 829   12,02   1,47%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   6,54   1,57%
  • IDXHIDIV20 509   7,28   1,45%
  • IDX80 120   1,60   1,35%
  • IDXV30 125   0,51   0,41%
  • IDXQ30 141   1,89   1,36%

CEO McDonald's Akui Bisnisnya Melemah Karena Aksi Boikot


Sabtu, 03 Agustus 2024 / 07:30 WIB
CEO McDonald's Akui Bisnisnya Melemah Karena Aksi Boikot
ILUSTRASI. McDonald's di Sint-Pieters-Leeuw, dekat Brussels, Belgia 14 Februari 2018.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Jaringan gerai makanan cepat saji McDonald's mengalami penurunan penjualan secara global berdasarkan laporan hari Senin (29/7). Ini merupakan penjualan terburuk sejak tahun 2021.

Mengutip Reuters, penjualan global McDonald's turun 1% pada kuartal kedua (Q2) tahun ini, berbeda dengan ekspektasi perusahaan yang naik 0,5%. Namun, pendapatan keseluruhan masih sanggup naik 1%.

Penjualan serupa di AS turun 0,7% di Q2, berbeda dengan lonjakan 10,3% pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan di pasar internasional, yang menyumbang hampir setengah pendapatannya pada tahun 2023 turun 1,1%, didorong oleh pelemahan di Prancis.

McDonald's menghasilkan US$2,97 per saham berdasarkan penyesuaian pada kuartal kedua, meleset dari ekspektasi sebesar US$3,07.

Baca Juga: Turki Berupaya Masuk ke Israel untuk Bantu Palestina

Dampak Gerakan Boikot

Kemajuan yang lebih lambat dari perkiraan di China dan pasar lain yang melakukan aksi boikot akibat konflik di Timur Tengah secara signifikan berdampak buruk pada kinerja segmen bisnis McDonald's.

Perusahaan seperti McDonald's dan Starbucks terkena dampak boikot konsumen terkait aksi genosida Israel di Gaza. Situasi ini memperburuk penjualan mereka di Timur Tengah.

Meskipun demikian, McDonald's tetap mempertahankan anggaran belanja modalnya hingga US$2,7 miliar, dengan lebih dari separuhnya dialokasikan untuk restoran baru di AS dan pasar internasional lain.

Baca Juga: Ini 4 Negara Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel

CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan, ada perilaku sangat diskriminatif di antara para konsumen. Meskipun begitu, dirinya percaya sentimen konsumen di sebagian besar pasar utama McDonald's masih rendah.

Dirinya mengaitkan penurunan penjualan ini terkait dengan kampanye boikot di wilayah dengan populasi Muslim yang besar.

Kempczinski melihat bahwa aksi tersebut lahir dari informasi yang salah. Di sisi lain, dirinya memastikan bahwa McDonald's akan tetap hadir mendukung banyak komunitas lokal, termasuk Muslim.

"Situasi ini dipengaruhi oleh informasi yang salah. Namun, McDonald’s tetap berkomitmen untuk mendukung komunitas lokal, termasuk konsumen Muslim," kata Kempczinski, dikutip News Central.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×