kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

CEO Moderna buka suara, sebut vaksin Covid-19 yang ada belum mampu melawan Omicron


Selasa, 30 November 2021 / 15:23 WIB
CEO Moderna buka suara, sebut vaksin Covid-19 yang ada belum mampu melawan Omicron
ILUSTRASI. CEO Moderna buka suara, sebut vaksin Covid-19 yang ada belum mampu melawan Omicron.


Sumber: Economic Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada sekarang mungkin belum efektif melawan varian Omicron.

Dalam wawancaranya dengan Financial Times, Selasa (30/11), Bancel menyatakan, kehadiran varian Omicron jelas bisa memicu kekhawatiran baru di pasar keuangan.

"Tidak ada di dunia ini, saya pikir, yang efektivitasnya ada di level yang sama untuk varian Delta," ungkap Bancel, seperti dikutip Economic Times.

Meskipun demikian, Bancel masih percaya bahwa jenis vaksin baru untuk melawan Omicron akan bisa segera ditemukan. Moderna saat ini juga dikatakan sedang menunggu data baru dari para ilmuwannya.

"Saya rasa akan ada penurunan material. Saya belum tahu ada berapa banyak, kami masih menunggu hasilnya. Namun, semua ilmuwan yang saya hubungi seperti menyadari bahwa ini tidak akan baik-baik saja," lanjut Bancel.

Bancel menambahkan, tingginya jumlah mutasi pada virus yang menginfeksi manusia menunjukkan jenis vaksin yang ada saat ini sangat perlu untuk dimodifikasi.

Sebelum ini, kepada CNBC, Bancel menyebutkan, butuh waktu berbulan-bulan untuk mulai membagikan vaksin yang ampuh melawan Omicron.

Baca Juga: Pernyataan CEO Moderna soal Omicron picu bel alarm baru di pasar keuangan

Ketakutan akan varian baru ini telah memicu penundaan beberapa rencana pembukaan kembali perekonomian di banyak negara. Di sisi lain, sebenarnya informasi mengenai tingkat keparahan yang diakibatkan oleh varian Omicron juga belum bisa dipastikan oleh WHO.

Komentar Bancel mengenai efektivitas vaksin Covid-19 ini telah memicu kekhawatiran akan muncul lebih banyak kasus dan pasien rawat inap di seluruh dunia.

Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO oleh Afrika Selatan minggu lalu. Hingga kini, kehadirannya telah dikonfirmasi oleh beberapa negara Eropa, Australia, Kanada, Hong Kong, Israel, dan baru saja terlacak di Jepang pada Selasa (30/11).

Untuk saat ini varian Omicron telah digolongkan ke dalam kelompok "varian yang menjadi perhatian". Varian ini disebut memiliki sejumlah besar mutasi yang sangat mudah menular dan menimbulkan peningkatan risiko infeksi ulang kepada orang-orang yang sebelumnya telah tertular.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×